Analisisnews.com-SINABANG
Bupati Simeulue, Erli Hasyim melantik dan mengukuhkan Ahmadlyah, SH sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) kabupaten Simeulue di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) setempat, Senin, (5/2/2018).
Ahmadlyah dilantik menggantikan Drs. Naskah Bin Kamar yang akan memasuki masa pensiun. Dalam kesempatan ini, selain Sekda, turut dilantik pula 15 pejabat lainnya setingkat kepala dinas dan para camat.
Mereka yang dilantik diantaranya, Novikar Setiadi, S. STP, MM dilantik sebagai Kadis PPKD, Marlian, S.IP kepala Inspektorat, Kasirman, SE kadis Perhubungan, Asludin, SE, M. Kes kadis Kesehatan, Ridwan, SP kadis Bapedalsihman.
Selanjutnya, Drs. Afdan Udin sebagai kadis Sosial, Zakaria, SE Camat Alafan, Buyung Alikardin, SE Camat Salang, Irwan Syukri, SE Camat Simeulue Barat, Pallisa, SE Camat Teluk Dalam, Syafrinuddin Camat Teupah Barat, Yayan Syarif Camat Teupah Selatan.
Oktof Razoki Marinir, S.STP. M.Si sebagai Camat Teupah Tengah, Heri Herwanto, SKM Camat Simeulue Cut dan Zuliman Sahmi, A.Md. Kep dilantik sebagai Kepala Pukesmas Salang. Pelantikan turut dihadiri Wakil Bupati Simeulue, Afridawati, pimpinan DPRK unsur PNS dan sejumlah tokoh dan pejabat di daerah ini.
Usai melantik, Erli Hasyim meminta para pejabat yang telah dilantik bertanggungjawab dengan jabatannya dan juga masih bertanggungjawab dengan jabatannya yang lama. Sebab belum ada pengganti yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten Simeulue di instansi yang pejabatnya dilantik menjadi pejabat baru.
“Untuk pejabat yang baru dilantik tadi siang itu, jabatannya masih rangkap jabatan, dengan jabatan baru dan jabatan lama, karena untuk penggantinya akan dilaksanakan pelantikan pada pertengahan bulan depan,” katanya.
Selain itu juga, dia meminta para pejabat baru untuk fokus menciptakan sikap disiplin dalam organisasi pemerintahan, penegakan syariat islam. Selanjutnya seluruh Camat, diminta harus tinggal dan menetap di kecamatannya masing-masing dan dilarang menetap di Kota Sinabang.
Sementara Naskah Bin Kamar, menitipkan lima pesan kepada Sekda baru yakni penataan keuangan dan asset, isu persoalan kebun kelapa sawit PDKS, isu ijazah palsu yang digunakan oknum PNS, disiplin PNS, dan penegakan syariat islam. (red)