JAKARTA-Jumlah korban hilang tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Sumatera Utara, hingga kini belum dapat dipastikan, meskipun pencarian korban terus dilanjutkan. Hal itu disebabkan tidak adanya manifest di kapal tersebut.
Seperti dilansir kompas.com, Rabu (20/6/2018) siang, Kepala Bagian Penerangan Satuan, Biro Penerangan Masyarakat, Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Kombes Pol Yusri Yunus, mengatakan, pendataan jumlah korban terkendala tidak adanya manifes penumpang kapal tersebut.
“Tidak ada (data resmi), karena terkendala tidak ada manifes. Sistemnya penumpang naik, bayar di tempat,” katanya.
Yusri mengungkapkan, situasi di lapangan yang terjadi adalah rata-rata tidak sedikit kapal yang beroperasi tidak memiliki surat resmi.
Evaluasi, lanjut dia, akan dilakukan secara keseluruhan setelah proses pencarian selesai, termasuk dugaan adanya tindak pidana dalam insiden tenggelamnya kapal tersebut.
Mengenai jumlah korban, Yusri memaparkan, ada 178 korban hilang tenggelamnya KM Sinar Bangun. Jumlah itu diperoleh berdasarkan laporan warga yang kehilangan anggota keluarganya dan dipastikan menumpang kapal itu.
“Ada posko di sana untuk mendata karena memang kapal tidak ada manifes. Jadi ada beberapa keluarga korban melapor, sekitar 178 orang,” ungkap Yusri. (red)