
BANDA ACEH – Memasuki awal tahun 2019, Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Aceh memulai Operasi Pasar (OP) dengan menggelontorkan beras medium di titik-titik yang di tentukan dan pusat pasar di Aceh, Kamis (3/1/2018). Bulog menargetkan pasokan OP 200 ton/hari pada Januari hingga Februari 2019. Target ini naik dari tahun sebelumnya 100-160 ton/hari.
Usai peluncuran OP untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di depan kantor Bulog Aceh tersebut, Kepala Bulog Divre Aceh, Basirun, mengatakan, OP dilakukan untuk menjaga stabilisasi harga beras di pasaran. Hal ini dilakukan, menyusul bulan Januari dan Februari yang masih dalam masa paceklik.
“Untuk 2019 pada bulan Januari, Februari masih dalam masa paceklik, dan itu harus kita jaga. Sehinga kami dari Bulog sesuai arahan dari pusat, akan terus menggelontorkan persediaan beras untuk melakukan operasi pasar beras medium. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, kini Bulog Aceh memiliki persediaan beras sebanyak 25.625 ton dan dipastikan cukup untuk Lima bulan kedepan. Sementara OP dioptimalkan pada bulan Januari dan Februari, sebab pada bulan Maret, April dan Mei dipastikan terjadi panen raya padi di Aceh.
Disisi lain, Bulog memastikan, OP tidak akan mengganggu panen raya petani di Aceh. Dalam OP yang mulai digelar awal tahun itu, Bulog menyalurkan ke titik-titik atau saluran OP yang sudah ada. Namun, kata Basirun, juga memungkinkan perluasan di titik lainnya, khususnya di pasar yang membutuhkan penambahan pasokan beras medium.
Lebih lanjut, Basirun, mengatakan, pelaksanaan OP CBP bertujuan agar masyarakat mendapatkan harga beras yang terjangkau dan terjaga daya belinya. Selain itu, dapat menyeimbangkan pasokan beras di pasar untuk menjaga stabilisasi harga.
“Pelaksanaan OP CBP tahun 2019 ini akan kami optimalkan khususnya pada bulan Januari dan hingga pertengahan Februari, karena masih masa paceklik, dan akan mengalami penurunan bahkan berhenti pada saat panen raya,” kata Basirun.
Hadir dalam peluncuran OP ini, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh Muhammad Raudhi, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) perwakilan Aceh Zainal Arifin Lubis, Satgas Pangan dari Polda Aceh, dan sejumlah pejabat terkait Pemerintah provinsi Aceh maupun Kota Banda Aceh. (red)