Tanggul Pengaman Tebing Ambruk Pasca Dihantam Banjir

analisisnews.com/agus
AMBRUK: Tanggaul pengaman tebing saluran di Desa Pantee Geulumpang, Kecamatan Tangan-Tangan, Abdya, ambruk pasca dihantam banjir luapan beberapa waktu lalu, Kamis (10/1/2019).

BLANGPIDIE-Bangunan tanggul pengaman tebing yang berada di kawasan Desa Pantee Geulumpang, Kecamatan Tangan-Tangan, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) ambruk pasca dihantam banjir luapan beberapa waktu lalu.

Keuchik Pante Geulumpang, Kamis (10/1/2019) mengatakan, ambruknya tanggul itu setelah dihantam banjir luapan yang melanda kawasan Pante Geulumpang dan beberapa wilayah lain pada Selasa (8/1/2019) malam lalu. Kerusakannya sekitar 30 meter dan semua material tanggul yang ambruk menumpuk dalam saluran air serta menyebabkan terganggunya suplai air ke sejumlah hamparan areal persawahan.

“Material tanggul yang ambruk ke dalam saluran tersebut menyebabkan masalah lain, yakni suplai air ke areal persawahan menjadi tidak lancar, lantaran arus air tertahan oleh tumpukan material tanggul,” paparnya.

Jika kondisi rusaknya tanggul tidak segera ditanggulangi, akan terjadi rembesan kerusakan pada bagian tanggul lainnya. Tentu kondisi tersebut akan terus memperburuk keadaan saluran air, apalagi saat ini wilayah Abdya sekitarnya sedang dalam musim penghujan. Terkait kondisi itu, keuchik desa setempat mengaku akan melayangkan laporan terkait kerusakan tanggul tersebut.

Lebih lanjut dikatakan, tanggul itu dibangun pada tahun 2017 lalu. Sebelumnya tanggul disekitar saluran itu juga pernah ambruk karena dihantam banjir pada akhir tahun 2017 silam. Karena masih dalam tahap pemeliharaan, maka tanggul itu bisa diperbaiki kembali oleh rekanan.

Saluran tersebut merupakan saluran induk pembagi air ke sejumlah hamparan areal persawahan di Kecamatan Tangan-Tangan, terutama di kawasan Pante Geulumpang dan Desa Masjid. Selain itu, juga banyak aktivitas sehari-hari yang dilakukan warga dengan memanfaatkan air dari saluran itu.

“Kami berharap, setelah laporannya kami sampaikan nanti, akan ada tindaklanjut oleh instansi terkait untuk mengangkat material tanggul yang menghambat arus air dan melakukan perbaikan,” ungkapnya.

Kepala Bidang (Kabid) Pengairan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Abdya, Din Armaya ST secara terpisah mengaku belum mendapatkan laporan resmi terkait rusaknya tanggul di Desa Pantee Geulumpang. Namun hal itu tidak menjadi persoalan, yang penting pihaknya akan segera turun ke lokasi guna melihat secara langsung kerusakan tanggul dimaksud. Selain itu, pihaknya dalam tim pengairan sedang memantau kondisi beberapa saluran yang rusak akibat diterjang arus air beberapa hari yang lalu, sehingga kondisi kerusakan tersebut bisa langsung didata oleh tim.

“Kami akan ke lokasi melihat secara langsung kondisi di lapangan agar diketahui secara detail kerusakan yang dialami,” pungkasnya. (ag)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *