Mifa Bersaudara Dukung Konservasi Penyu Aceh

Foto: analisisnews.com/istimewa: PERLIHATKAN: Community Involment Development Superintendent PT. moga Bersaudara, T. Kaddhafi Al Munir (berkacamata) bersama Ketua Aroen Meubanja, Dedi Penyu dan Azizon Nurza selaku CML Manager Mifa, memperlihatkan poster kegiatan penyerahan bantuan konservasi penyu Aroen Meubanja dari PT. Mifa Bersaudara

MEULABOH – PT Mifa Bersaudara kembali menunjukkan komitmenya dalam menjaga dan melestarikan lingkungan di Aceh. Bersama masyarakat dan aktivis lingkungan hidup yang tergabung dalam wadah komunitas Aroen Meubanja, Rabu (16/1/2019), PT Mifa kembali menginisiasi program konservasi dan pelepasan ratusan penyu di pesisir pantai Kecamatan Panga Kabupaten Aceh Jaya tahun 2019 ini.

Ketua Aroen Meubanja, Dedi, mengatakan kegiatan yang dilakukan lembaga koservasi penyu ini merupakan bentuk penyelamatan penyu dari kepunahan. Pelepasan penyu juga dilaksanakan setiap tahun dan pada tahun 2019 ini merupakan tahun kedua PT Mifa Bersaudara ikut terlibat mendukung pelaksanaan kegiatan ini.

“Harapan kami hal ini bisa diikuti oleh perusahaan dan lembaga-lembaga lainnya, sehingga makin banyak penyu yang bisa kita selamatkan,” harap Dedi.

Saat ini, Dia juga menjelaskan bahwa populasi penyu sudah semakin langka dan terancam punah disebabkan perburuan yang kian meningkat dan sering terjaring oleh nelayan secara tanpa sengaja. Selain itu, habitat hidup penyu di beberapa area sudah mulai rusak karena adanya pemanfaatan kawasan pesisir yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan. Kondisi ini menyebabkan penyu kehilangan tempat untuk bertelur.

Sementara, CSR dan Corporate Communication Manager PT Mifa Bersaudara, Azizon Nurza didampingi Community Involment Development Superintendent, T. Kaddhafi dan Media Relations & Publication Senior Coordinator, Nazaruddin menjelaskan perlu keterlibatan dan dukungan banyak pihak agar apa yang sudah digagas oleh bang Dedi dan kawan-kawan aktivis lingkungan yang tergabung dalam wadah Aroen Meubanja ini bisa terlaksana dan kegiatan konservasi ini bisa berjalan dengan maksimal.

Azizon juga berharap agar turut berkonsultasi dan melibatkan perguruan tinggi seperti Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar untuk mengelola program konservasi penyu ini.

“Tentunya dengan melibatkan banyak lembaga di Aceh Barat seperti salah satunya Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar diharapkan makin memperkuat program ini dan semoga ke depankami bisa bekerjasama dengan banyak lembaga untuk kegiatan seperti ini”, harap Azizon yang juga Pengurus DPP Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (ISKINDO) ini. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *