IDI RAYEUK – Kisruh salah faham antara mahasiswa Akademi Keuangan dan Perbankan (Akubank) Nusantara Aceh Timur dengan pihak akademik, selesai secara damai. Penyelesaian kisruh dimediasi Direktur Akubank.
Seperti diketahui, kisruh sempat diberitakan salah satu media online, tanggal (11/2/2019), bahwa staf akademik Akubank Aceh Timur di Idi Rayeuk, telah membohongi mahasiswa Akubank Nusantara, mengenai beasiswa di kantor kesra Pemkab Aceh Timur pada bulan Juni 2018.
Awal kuaruh, pada saat mahasiswa di kampus Akubank Nusantara yang berasal dari kecamatan Madat hendak membawa berkas sendiri, namun sempat dimintai oleh staf akademik untuk dibawa sekalian dengan mahasiswa Akubank lainnya.
Pada bulan November 2018, beasiswa tersebut tidak keluar kepada mahasiswa dari kecamatan Madat. Sehingga timbul masalah dan ahasiswa berfikir bahwa staf akademik berinisial MIK telah membohongi mahasiswa.
Lalu, pihak kampus melalui Direktur Akubank Jamali, SE, MM, memediasi pertemuan untuk mengklarifikasi masalah tersebut dengan duduk bermusyarawarah untuk memperjelas kronologi kejadian antara mahasiswa dan staf Akademik tersebut.
Dalam pertemuan itu, mahasiswa Akubank Nusantara cabang madat menceritakan akan hal tersebut. Mahasiswa mengatakan benar staf akademik dimaksud meminta akan mengantar berkas tersebut, namun staf akademik tidak menjanjikan akan keluarnya beasiswa tersebut karena bukan kewenangan mereka.
Saat pengantaran berkas beasiswa tersebut juga diikuti seorang dosen dan disaksikan dua orang mahasiswa. Namun, atas kisruh tersebut MIK mengakui kesalahannya.
“Saya akui saya salah, mungkin tidak saya disposisi berkas mahasiswa, dan bukan anak Madat saja yang tidak keluar beasiswanya namun mahasiswa lainnya yang ikut mengantar sendiri juga ada yang tidak keluar beasiswa itu,” kata MIK.
Pertemuan yang difasilitasi Direktur Akubank Jamali pada tanggal 13/2/2019 itu, akhirnya menghasilkan kesimpulan bahwa kurangnya komunikasi anatara mahasiswa dengan pihak kampus maka terjadi miskomunikasi dan kesalahpahaman, dan terjadi keributan.
Namun menurut Direktur, sangat disayangkan bila masalah ini terbawa keluar, dan seharusnya dapat diselesaikan secara kekeluargaan. “Ini pun sudah menjadi satu pelajaran buat kita semua,” katanya.
Salah seorang mahasiswa asal Madat yang juga komisaris lokal dan tidak mau namanya di publikasikan, mengatakan di hadapan Direktur, media, staf akademik dan dosen, bahwa hal itu menjadi pelajaran bagi mereka karena kurang berkomunikasi dengan pihak kampus.
Mereka tidak mempersoalkan atau memperpanjang masalah ini, dan mereka memaafkan apa yang sudah terjadi dan berharap jangan sampai terulang lagi permasalahan bagi seluruh mahasiswa Akubank Nusanrara.
Atas sikap tersebut, Jamali bersyukur dan berterima kasih kepada mahasiswanya yang telah memaafkan kesalahan yang mungkin tidak di sengaja. Begitu juga staf akademik mengakui akan kesalahan yang bukan di sengaja, justru dengan adanya kejadian seperti ini, pihak akademik mengajak duduk berdiskusi agar masalah bisa kita selesaikan tanpa ada keributan.
“Dan saya selaku direktur juga meminta maaf kepada mahasiswa bila kami banyak kekurangan,” ujar Jamali.
Saat masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan, media ini, juga menyaksikan mahasiswa dan pihak kampus saling memaafkan dengan penuh keharuan. (ds)