Idap Hidrosefalus Intan Warga Abdya Butuh Bantuan

analisisnews.com/agus: BUTUH BANTUAN: Intan Izzatunnisa bayi yang masih berusia 5 bulan anak dari pasangan Azhari (37) dan Rismawati (34) warga Desa Pasar Kota Bahagia Kecamatan Kuala Batee Abdya mengidap penyakit Hidrosefalus dan sangat membutuhkan bantuan, Kamis (21/1/2019)

BLANGPIDIE-Intan Izzatunnisa bayi yang masih berusia 5 bulan anak dari pasangan Azhari (37) dan Rismawati (34) warga Desa Pasar Kota Bahagia Kecamatan Kuala Batee Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) yang sejak lahir mengidap penyakit Hidrosefalus  dan sangat membutuhkan bantuan. Kedua orang tua bayi berjenis kelamin perempuan ini mengalami keterbatasan ekonomi untuk membiayai pengobatan medis anak mereka.

Azhari (37) kepada wartawan Kamis (21/2/2019) mengatakan, selain mengidap penyakit Hidrosefalus atau pembengkakan di bagian kepala disebabkan tumpukan cairan yang mengakibatkan tekanan pada otak, kaki bagian kanan anaknya tidak bisa bergerak dan mengalami luka di bagian punggung pasca operasi beberapa waktu lalu.

Dia telah dua kali membawa putrinya ke Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) di Banda Aceh untuk proses perawatan medis. Namun terkendala dengan biaya, proses pengobatan terpaksa harus dihentikan dengan membawa pulang kembali Intan Izzatunnisa ke Abdya.

Ditambahkan, sebenarnya pihak RSUZA Banda Aceh belum memberi izin untuk membawa pulang Intan lantaran masih harus mendapatkan perawatan medis. Meskipun biaya pengobatan intan ditanggung BPJS kesehatan, namun Azhari dan istrinya merasa kesulitan dalam mebiayai kebutuhan sehari-hari selama proses pengobatan berlangsung.

Azhari yang kesehariannya berprofesi sebagai petani dan istrinya sebagai ibu rumah tangga, tidak mampu untuk mencukupi biaya yang dibutuhkan selama perawatan anaknya.Pihaknya mengaku telah mengajukan permohonan bantuan kepada Pemkab Abdya, namun sampai saat ini belum mendapatkan kabar kepastian terkait permohonan bantuan yang diajukan.

“Intan harusnya sekarang mendapatkan perawatan lanjutan di RSUZA Banda Aceh. Namun apa boleh buat, biayanya tidak ada,” keluhnya dengan air mata berlinang.

Dia berharap semoga ada dermawan yang mau membantu untuk kesembuhan anaknya. Karena dia sendiri mengaku selama ini susah mencari kerja apa lagi Intan dalam kondisi sakit. Hampir tiap hari Intan menangis dan mereka menggendongnya secara bergantian.

“Kami tidak tahu harus bagaimana lagi,” tuturnya.

Bagi pembaca yang berkeinginan untuk memberikan bantuan dapat menghubungi nomor ponsel pihak keluarga 085360104532 atau dapat berkunjung langsung ke kediamannya.(ag)