Bantuan PIP Untuk 1.520 Siswa di Abdya Mulai Dicairkan

Ilustrasi

BLANGPIDIE- Bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) untuk 1.520 siswa tingkat sekolah dasar (SD) di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mulai dicairkan. Bantuan dimaksud langsung masuk ke rekening masing-masing penerima manfaat.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdkbud) Abdya, Jauhari, S.Pd Rabu (6/3/2019) membenarkan kalau bantuan tersebut telah dikirim oleh pemerintah pusat ke rekening setiap penerima manfaat. Kehadiran bantuan PIP dimaksud sangat bermanfaat dalam membantu keperluan sekolah peserta didik yang tidak mampu.

Data yang diterima wartawan, 1.520 siswa yang berhak menerima bantuan tersebut tersebar dalam sembilan kecamatan dalam kabupaten setempat dengan rincian di Kecamatan Lembah Sabil 79 siswa, Manggeng 123 siswa, Tangan-Tangan 120 siswa, Setia 129 siswa, Blangpidie 254 siswa, Susoh 226 siswa, Jeumpa 179 siswa, Kuala Batee128 siswa dan Babahrot sebanyak 242 siswa.

Sementara itu, Kabid Pendidikan Dasar Disdikbud Abdya, Muhammad Hasan mengatakan, bantuan tersebut bisa langsung dimanfaatkan oleh setiap siswa penerima dengan melakukan penarikan di bank yang telah ditunjuk. Dalam hal ini, diperlukan peran aktif orang tua siswa dalam menyiapkan syarat yang diwajibkan dalam proses penarikan di bank.

“Para orang tua harus aktif dalam hal ini, karena untuk proses penarikannya tentu ada ketentuan yang harus diikuti. Nantinya pihak sekolah akan mengarahkan pihak orang tua siswa penerima manfaat, bagaimana teknis pengambilannya,” terangnya.

Diingatkan kepada seluruh orang tua dari siswa penerima manfaat agar tidak menyalahgunakan bantuan dimaksud. Sebab, akhir-akhir ini berdasarkan hasil temuan pihaknya di lapangan, banyak orang tua siswa yang menfaatkan uang bantuan itu bukan untuk keperluan sekolah anak, melainkan dibelanjakan untuk keperluan lain yang tidak penting.

Pada dasarnya, PIP merupakan program pemerintah untuk membantu biaya personal pendidikan bagi siswa miskin atau rentan miskin yang masih terdaftar sebagai peserta didik pada jenjang pendidikan. Dana bantuan PIP bagi siswa SD tergolong miskin atau rentan miskin tersebut kegunaannya untuk membeli buku dan alat tulis, membeli pakaian seragam sekolah atau praktik dan perlengkapan sekolah seperti sepatu, tas, biaya transportasi ke sekolah, uang saku, biaya kursus atau les tambahan.

“Kami sangat menyayangkan karena banyak orang tua yang menyalahgunakan bantuan PIP. Padahal, bantuan itu untuk menunjang seluruh kegiatan sekolah anak, baik itu berupa perlengkapan sekolah maupun yang lainnya. Kami harapkan kepada seluruh orang tua siswa penerima bantuan PIP untuk dapat mempergunakan bantuan itu sesuai dengan ketentuan yakni untuk kebutuhan anak sekolah,” imbuhnya.

Dilain sisi Ketua Koalisi Barisan Guru Bersatu (Kobar-GB) Abdya, Rusli Ama secara terpisah mengaku prihatin dengan banyaknya orang tua siswa penerima manfaat yang menggunakan uang bantuan itu untuk keperluan lain. Akan hal itu, pihaknya terus melakukan pengawasan sekaligus mengajak para orang tua siswa peneriman bantuan untuk berperan aktif dalam mendukung kelancaran pendidikan anak.

“Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menyalurkan bantuan itu untuk keperluan pendidikan anak-anak yang tidak mampu. Sudah semestinya orang tua juga mendukung hal tersebut. Sehingga keperluan pendidikan anak yang selama ini tidak terpenuhi bisa terwujud dan membantu peserta didik dalam meningkatkan minat belajar serta meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan,” paparnya.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 9 Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Program Indonesia Pintar pada Pasal 2 menerangkan bahwa PIP bertujuan untuk membantu biaya personal pendidikan bagi peserta didik yang berasal dari keluarga miskin atau rentan miskin yang terdaftar sebagai peserta didik pada satuan pendidikan formal atau non formal.

“Kami menaruh perhatian khusus terkait amanat dalam Permendikbud tersebut. Oleh karena itu, Kobar-GB akan terus melakukan survei di lapangan terhadap para siswa penerima dana PIP dalam hal pemanfaatannya agar tepat penggunaannya,” tuturnya. (ag)