BLANGPIDIE- Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Aceh Barat Daya (Abdya) bekerja sama dengan Tagana, RAPI, SAR dan muspika Kecamatan Susoh melakukan pembersihan material banjir yang menumpuk di bawah jembatan muara Pulau Kayu.
Kepala BPBK Abdya, Amiruddin Kamis (14/3/2019) disele-sela kegiatan pembersihan mengatakan, proses pembersihan memang harus segera dilakukan, mengingat tumpukan material banjir sangat banyak dan tersebar dibeberapa titik. Jika terlambat dilakukan pembersihan, saat debit air muara meningkat, dikhawatirkan tiang jembatan akan rusak karena secara terus menerus dihantam kayu dan arus air. Tidak hanya itu, abudment (kepala jembatan) penghubung jalan lintas nasional tersebut juga akan menjadi sasaran amukan arus air. Karena setelah beberapa kali dihantam arus air saat terjadi luapan, membuat tanah tempat terpasangnya kepala jembatan amblas ke dasar muara.
“Material banjir yang menumpuk itu merupakan material kiriman dari hulu Krueng (sungai) Susoh dan sejumlah anak sungai lainnya saat banjir luapan beberapa hari lalu,” ujarnya
Upaya pembersihan juga dilakukan di kawasan areal persawahan Desa Padang Baru Kecamatan Susoh. Dimana belasan hektare areal persawahan yang sudah ditanami padi ikut tertimbun lumpur bercampur batu yang terbawa arus banjir luapan. Kondisi tersebut membuat petani merasa khawatir lantaran banyak tanaman padi yang rusak bahkan ada yang mati.
Material banjir yang terbawa arus air saat banjir luapan terjadi beberapa hari lalu sangat bervariasi, mulai dari sampah rumah tangga hingga pohon dengan ukuran besar. Rumpun batang bambu yang semula berdiri kokoh di kawasan muara juga ikut tumbang dan terseret arus hingga ke tengah muara.
“Kami mengajak seluruh masyarakat Abdya agar tetap menjaga kebersihan lingkungan, sehingga mampu meminimalisir dampak banjir,” imbuhnya. (ag)