
analisisnews.com/agus
PIALA BERGILIR: Wakil Bupati Abdya Muslizar MT Selasa (19/3/2019) malam menyerahkan piala bergilir untuk Kecamatan Kuala Batee sebagai juara umum MTQ ke VII tingkat kabupaten setempat.
BLANGPIDIE- Kafilah Kecamatan Kuala Batee untuk kedua kalinya memperoleh mendali terbanyak dalam ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke VII tingkat Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) tahun 2019 yang berlangsung di Komplek Masjid Agung kabupaten setempat. Kecamatan Kuala Batee sebelumnya pada MTQ ke VI tingkat Kabupaten Abdya yang diselenggarakan di Kecamatan Jeumpa juga meraih medali terbanyak dan dinobatkan sebagai juara umum.
Pantauan wartawan Selasa (20/3/2019) di malam penutupan kegiatan tersebut Kecamatan Kuala Batee berhasil memperoleh mendali juara I sebanyak 5 peserta, juara II 10 peserta dan III berjumlah 5 peserta. Perolehan itu membawa Kecamatan Kuala Batee kembali dinobatkan sebagai juara umum MTQ VII dengan jumlah nilai 60. Dengan prestasi terbaik selama dua kali berturut-turut, maka Kecamatan Kuala Bate secara resmi memiliki seutuhnya piala bergilir MTQ ke VII tersebut.
Sedangkan diposisi ke II diraih Kecamatan Blangpidie dengan perolehan nilai 49. Untuk posisi ke III diraih Kecamatan Lembah Sabil dengan jumlah nilai 47, selanjutnya juara IV kecamatan Babahrot dengan perolehan nilai 43. Diposisi ke V diraih Kecamatan Tangan-Tangan dengan nilai 38, sedangkan Kecamatan Jeumpa diperingkat VI. Selanjutnya diperingkat ke VII untuk Kecamatan Susoh dengan perolehan nilai 31, sedangkan Kecamatan Manggeng diperingkat ke VIII dengan nilai 15, untuk posisi terakhir diraih Kecamatan Setia dengan perolehan nilai 5.
Wakil Bupati Abdya Muslizar MT usai menyerahkan piala bergilir kepada Camat Kuala Batee mengucapkan selamat dan apresiasi yang telah berhasil dicapai oleh putra-putri terbaik Kecamatan Kuala Batee. Menurutnya, menyelenggarakan MTQ merupakan langkah yang tepat untuk menyemarakan ibadah serta memperdalam peningkatan ilmu agama.
Beragam upaya dilakukan guna menyemarakan dan menyukseskan perhelatan MTQ tersebut, termasuk dengan menutup paksa kegiatan pasar malam yang dilaksanakan di kawasan Kecamatan Susoh. Dimana kehadiran pasar malam tersebut telah merusak perhatian masyarakat terhadap pelaksanaan MTQ, sehingga perlu untuk ditertibkan.
Ditambahkan, memang tidak sedikit kritikan yang datang dari sejumlah oknum saat ada kegiatan resmi di Abdya, namun untuk persoalan pasar malam mereka diam dan tidak melontarkan kritikan. Kegiatan pasar malam itu boleh kembali dibuka setelah ajang MTQ tingkat kabupaten setempat usai dilaksanakan.
Dengan terbentuknya guru baca tulis Alquran (BTQ), tentu akan banyak melahirkan perubahan dalam setiap desa yakni generasi yang Islami dan cinta Alquran. Ke depan kepada seluruh kafilah dari sejumlah kecamatan di Abdya dia berharap untuk lebih giat berlatih dan kembali bersaing di ajang MTQ selanjutnya. Kegiatan itu turut dihadiri Kapolres Abdya, AKBP Moh Basori SIK, Sekda Drs Thamrin dan Danramil 02/ Kuala Bate, Kapten Inf Izhar serta ribuan masyarakat kabupaten setempat. (ag)