
BLANGPIDIE-Kapolres Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), AKBP Moh Basori SIK mengajak seluruh elemen masyarakat dalam kabupaten setempat untuk menghargai dan menghormati perbedaan pilihan politik dalam Pemilu mendatang. Hal itu disampaikannya dihadapan Wakil Bupati Abdya, Muslizar MT unsur Forkompinda, Sekda Drs Thamrin, Abuya Syeh H. Amran Waly Al-Khalidy serta ratusan jemaah dalam kegiatan zikir akbar di halaman Mapolres setempat Rabu (20/3/2019) malam.
Menurutnya, perbedaan pilihan politik merupakan hal yang lumrah dan sebagai ummat Islam tentu memandang setiap perbedaan ini sebagai hal yang patut untuk dihargai. Selain bertujuan untuk mempererat silahturahmi dan mendoakan agar Pemilu berjalan dengan aman, lancar dan bermartabat, zikir tersebut juga diharapkan dapat menjadikan suasana jelang hingga usai Pemilu tetap damai.
Dia juga mengingatkan agar masyarakat tidak saling menyalahkan, merasa benar sendiri, saling menuding antara kelompok satu dengan kelompok yang lain. Apalagi, dengan perbedaan pilihan politik saling memutuskan tali silaturrahmi sesama ummat. Namun dengan adanya perbedaan itu hendaknya disatukan dalam paduan yang sempurna yakni dalam bingkai Alquran dan Sunnah nabi. Akhir-akhir ini telah banyak isu-isu negatif yang tersebar melalui media sosial, apalagi menjelang Pemilu. Isu-isu negatif itu tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, sebab isu yang marak dikembangkan sekarang ini lebih pada informasi-informasi yang bersifat fitnah, hoax dan ujaran kebencian.
Dalam Islam, fitnah merupakan segala bentuk peyimpangan, ancaman, bisikan yang menyesatkan, adu domba, membuka aib aib orang agar bermusuhan, maka jangan heran bila fitnah disebut lebih kejam dari pembunuhan. Tapi yang disayangkan, ada sejumlah warga yang percaya pada berita hoax, sehingga dengan mudah bereaksi dengan menunjukkan kebencian, bahkan menyerukan fitnah itu sendiri.
Ditambah lagi semakin banyaknya media yang menjadikan isu-isu itu sebagai komoditas murahan dengan tujuan menyalahkan kelompok lain dan membenarkan kelompok diri sendiri. Herannya, informasi hoax, adu domba, penyebaran kebencian tersebut malah disambut baik oleh para pengguna media sosial yang tidak mencermati informasi itu dengan benar, sehingga informasi-informasi tersebut dengan mudah di share secara masif yang dibumbui dengan berbagai komentar yang semakin memanaskan suasana.
Lebih lanjut dikatakan, telah banyak negara-negara dibelahan dunia yang terpecah belah dan terjadi perang saudara akibat ulah pihak-pihak provokator yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, contohnya seperti terjadinya di Libya, Suriah, Irak dan negara-negara lainnya.
Kepada seluruh masyarakat Andya untuk dapat menggunakan hak pilih dengan baik dan tingkatkan kewaspadaan untuk tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
“Perbedaan pilihan politik hal biasa, namun jangan saling menghujat dan memecah belah. Melalui zikir akbar ini saya berharap agar para jamaah dan seluruh elemen masyarakat Abdya dapat mengambil hikmah dan mendukung pelaksanaan Pemilu supaya aman, adil dan bermartabat,” ajaknya. (ag)