BLANGKEJEREN-Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI) Teuku Riefky Harsya menghimbau masyarakat Kabupaten Gayo Lues dan masyarakat Aceh pada umumnya untuk tetap menggunakan hak pilihnya dan tidak memilih golput pada Pemilu 17 April mendatang.
Hal tersebut disampaikan oleh Teuku Riefky Harsya di depan ratusan peserta empat pilar kebangsaan yang mengangkat tema Pileg dan Pilpres bagian dari kehidupan berbangsa dan bernegara, Jumat (5/4/2019) di Blangkejeren kabupaten setempat.
“Melalui tokoh masyarakat, saya mengajak saudara kita agar jangan golput pada 17 April mendatang, karena Pemilu merupakan kesempatan bagi masyarakat untuk menggunakan ke daulatannya dalam memilih pemimpin maupun wakilnya di legislatif dan maupun eksekutif,” ujar anggota MPR-RI ini melalui siaran persnya.
Dijelaskan, memberikan hak suara sama hal menentukan kemajuan dan kedaulatan rakyat sesuai amanah UUD dan Pancasila. Jika salah memilih atau tidak memilih orang yang tidak tepat, maka dampaknya masyarakat akan rugi, karena dewan itu adalah perpanjangan tangan masyarakat di parlemen. Dalam kesempatan itu, dia juga menghimbau agar masyarakat dewasa menyikapi perbedaan, jangan sampai perbedaan warna dan partai ada permusuhan atar saudara dan persahabatan.
“Ini sangat penting untuk dihindari. Coba kita lihat, Pak Prabowo dan Pak Jokowi saat bertemu, mereka selalu berangkulan. Saya selaku putra Aceh menyampaikan, jangan karena beda pi lihan, suami-istri pisah ranjang, suadara menjadi musuh ini bahaya,” ujarnya.
Ditambahkan, memilih pemimpin itu kurang lebih seperti memilih menantu dan pasangan. Lihat bibit dan bobotnya, lihat integritasnya dan rasa kepeduliannya selama menjabat dan selama ini di masyarakat. Hindari pilih pemimpin, karena banyak uang atau jual beli suara.
“Ini penting untuk diingatkan. Sehingga masyrakat, tidak memilih karena uang, tapi karena integritas dan kepedulian calon tersebut pada masyrakat,” katanya.
Selain itu, dia mengingatkan masyarakat untuk tidak termakan berita-berita bohong atau hoaks yang banyak bertebaran, khususnya di media sosial (medsos) belakangan ini. Penyebaran berita hoaks itu di lakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
“Jangan sampai karena berita bohong, masyarakat menjadi korban dan bisa dihukum, maka dari itu kita semua harus selektif dalam melihat sumber berita,” pintanya.
Lebih lanjut politisi Demokrat itu mengingatkan agar masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu, 17 April mendatang dengan baik. Untuk menghindari maraknya golput, diperlukan sosialisasi yang lebih gencar terutama oleh penyelenggara Pemilu.
“Saya berharap 150 peserta yang hadir, baik itu tokoh masyarakat dan tokoh pemuda serta kaum perempuan agar meyakinkan para pemilih pemula, pemilih milenial, termasuk kaum perempuan agar memilih,” sebutnya.
Bahkan, dia berharap para penyelenggara Pemilu juga harus memperhatikan daerah daerah terpencil di pulau-pulau atau daerah-daerah yang aksesnya sulit dijangkau. Kaum disabilitas dan sebagainya harus dipikirkan supaya mereka juga bisa menyalurkan hak pilihnya. Golput bisa jadi dua faktor, bisa saja karena tidak punya akses untuk memilih, bisa saja masyrakat apatis. Jika golput akibat tidak ada akses, ini harus antisipasi sejak ini.
Selain itu solusi yang harus dilakukan yakni dengan menjalin komunikasi dengan Pemda setempat, agar wilayah-wilayah yang sulit diakses, diberikan kesempatan dan disediakan alat transportasi, sehingga tak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak hadir ke TPS.
“Sehingga tidak ada alasan bagi pemilih golput dan apatis. Harus diakui, satu suara itu sangat mempengaruhi demokrasi kita. Maka dari itu, memilih dan dipilih adalah hak, maka gunakan sebaik-baiknya dan saya mendukung, hadirnya fatwa haram golput, ini juga dalam meningkatkan partisipasi masyarakat,” tutupnya.(ag)