Banda Aceh – Kemendikbud RI menetapkan Provinsi Aceh menjadi salah satu dari tujuh provinsi terbaik dalam melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 100 persen. Sementara enam provinsi terbaik lainnya adalah DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Timur, Gorontalo, Kalimantan Selatan, dan Bangka Belitung.
“Alhamdulillah pendidikan kita dalam hal pelaksanaan UNBK sudah setara dengan daerah lain di Indonesia, khususnya Provinsi DKI Jakarta,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Syaridin, S.Pd, M.Pd di Banda Aceh, Rabu (24/4/2019).
Menurutnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) telah mengakui pelaksanaan UNBK Aceh berada dalam salah satu dari tujuh provinsi terbaik di Indonesia.
“tahun 2019 ini merupakan sebuah kemajuan yang besar untuk pendidikan Aceh secara keseluruhannya,” sebut Syaridin.
Syaridin berharap kesuksesan pelaksanaan UNBK ini dapat menular juga terhadap kesuksesan hasil yang diraih oleh para peserta UNBK di seluruh Aceh.
“Kita punya target agar nilai rata-rata ujian nasional dapat meningkat setiap tahunnya. Mudahan target ini dapat kita capai tahun ini” harapnya.
Dia menyampaikan bahwa pengakuan tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kemendikbud RI, Totok Supriyatno, saat memberikan sambutan dan membuka secara resmi Gebyar Hardiknas 2019 di Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh, pada Sabtu (20/4).
“Ada tujuh provinsi yang sudah melaksanakan UNBK 100 persen untuk jenjang SMP, SMA, SMK, SMA Paket C, dan SMK Paket C,” kata Totok, dilansir laman resmi Kemdikbud, Minggu (21/4).
Ketujuh provinsi tersebut, kata Totok, adalah DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Timur, Gorontalo, Kalimantan Selatan, Bangka Belitung, dan Aceh.
Dalam sambutannya, Totok juga memuji perkembangan pendidikan di Aceh yang menurutnya sudah cukup baik. Aceh merupakan satu dari tujuh provinsi yang menyelenggarakan UNBK 100 persen.
“Pemerintah Provinsi Aceh berkomitmen luar biasa terhadap dunia pendidikan, sehingga Aceh dapat melaksanakan UNBK 100 persen pada tahun 2019,” ujarnya.
Ia menuturkan, dengan dilaksanakannya UNBK 100 persen, maka komitmen menjaga integritas UN sangat tinggi, karena gambaran nilai UN bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan oleh perguruan tinggi dalam seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN).
“Artinya, di perguruan tinggi akan didapatkan insan-insan pendidikan atau calon-calon mahasiswa yang jujur. Selain itu juga dalam dunia kerja, Sumber Daya Alam (SDA) yang baik tanpa Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik, maka tidak akan baik pada proses pengelolaannya,” tutur Totok. (red)