Kemdikbud Kembangkan Sekolah Model Pembelajaran Inovatif di Aceh

BANDA ACEH – Kemdikbud RI melalui Balai Pengembangan Multimedia Pendidikan dan Kebudayaan (BPMPK) bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Aceh melalui UPTD Balai Tekkomdik menetapkan bagi lima sekolah model pembelajaran inovatif untuk Provinsi Aceh. Sebanyak 20 orang (kepsek dan guru) perwakilan sekolah masing-masing mendapatkan pengarahan langsung dari tim BPMPK Kemdikbud RI.

Kelima sekolah itu adalah SMAN 4 Banda Aceh, SMAN Modal Bangsa, SMKN 1 Banda Aceh, SMKN 1 Mesjid Raya, dan SMKN 1 Al Mubarkeya.

Selain Aceh, BPMPK juga menunjuk sekolah model di delapan provinsi lainnya, yaitu Jawa barat (Kota Bandung), Jawa Tengah (Kab. Jepara dan Kota Surakarta), Sumatera Utara (Kota Medan), Jambi (Kota Jambi), Kalimantan Tengah (Kota Palangkaraya), Kalimantan Timur (Kota Samarinda), Sulawesi Barat (Mamuju), dan Sulawesi Tengah (Kota Palu).

Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Syaridin, S.Pd, M.Pd melalui Kepala UPTD Balai Tekkomdik Aceh, Drs Syarbaini, M.Si dalam sambutannya, Rabu (24/4/2019) menyampaikan pihaknya terus mendorong agar para guru bisa lebih kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pembelajaran.

“Di era revolusi industri 4.0, peran teknologi pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) akan terus meningkat. Guru dituntut agar dapat mengikuti perkembangan zaman” tuturnya.

Menurutnya, untuk menghadapi era digital, ada empat hal yang terus dilakukan pihaknya, yaitu mengembangkan model teknologi pembelajaran, mengembangkan media pembelajaran berbasis TIK, mengembangkan model aplikasi yang menunjang pembelajaran yang inovatif dan kreatif, dan mengoptimalkan peran Rumah Belajar.

“Kelima sekolah ini nantinya akan menjadi sekolah model pembelajaran inovatif bagi sekolah lain di Aceh, sehingga nantinya sekolah lain dapat belajar ke sekolah-sekolah model ini” ujarnya.

Sebelumnya, Tim Pengembang Tekhnologi Pembelajaran pada Balai Pengembangan Multimedia Pendidikan dan Kebudayaan (BPMPK), Manikowati, M.Pd menyampaikan tahun ini pihaknya melakukan penerapan model pembelajaran inovatif di beberapa sekolah yang ditunjuk (sekolah model), yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Sekolah yang menjadi lokasi kegiatan ini telah memiliki sarana dan prasarana TIK serta SDM yang memiliki kompetensi TIK. Kita juga melibatkan Duta Rumah Belajar Pustekkom Tahun 2018 untuk berbagi pengalaman dengan guru-guru model mengenai penerapan dan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran,”terangnya.

Sebelum menetapkan sekolah model, Dia menjelaskan terlebih dahulu dilakukan studi kelayakan, melalui pengumpulan data dan informasi calon sekolah model berkenaan dengan sarana, prasarana, dan kondisi awal kompetensi TIK guru di calon sekolah model.

“Kemudian BPMPK mengolah data hasil pengisian instrumen dari masing-masing Provinsi yang telah ditunjuk, sampai pada akhirnya ditentukan sekolahsekolah yang akan dijadikan model dalam penerapan dan pemanfaatan model multimedia pembelajaran” tuturnya.

Menurutnya, beberapa model multimedia pembelajaran telah dikembangkan oleh BPMPK, diantaranya adalah Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI) offline (dikemas dalam CD/flash disk), MPI online (melalui laman konten BPMPK), konten mobile learning yang bernama MobilEdukasi.

Selain itu M-Kit Guru (untuk PAUD), game edukasi “Si Cerdik”, Laboratorium Maya, E-Komik, MPI ABK (untuk tunarungu), mobile vokasi untuk SMK (Keahlian TKR dan TKJ), serta mobile vokasi untuk SMALB (tunarungu). (rel/red)