
BANDA ACEH – Untuk mengetahui informasi program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di Aceh, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Keluarga Berencana (KB) Kabupaten Manokwari, Papua Barat melakukan kunjungan ke Aceh.
Dalam siaran pers yang diterima Analisa, Jumat (26/4/2019), mereka mengunjungi dan berbagi informasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Perwakilan Aceh sejak 23 April 2019.
Rombongam OPD KB Manokwari, dipimpin Plt Kepala Dinas Administrasi Kependudukan Pencatatan Sipil, Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Roberth RA Rumbekwan, beserta Kabid Dalduk dan ADPIN, dr Ria Maria Come, Kasi Pemetaan dan Dalduk P. Lumban Gaol, Kasi ADPIN, Agnes Momo, Kasi Peningkatan Peran Organisasi Kemasyarakatan, Daud Ahoren, dan Staf Dalduk, Rosa.
Robert mengatakan, tujuan kunjungannya ke Aceh untuk mendapatkan informasi tentang tentang permasalahan kependudukan dan KB di Aceh.”Dinas kami ini baru terbentuk dua tahun. Saya juga baru bergabung, dulunya staf ahli Gubernur Papua Barat,” katanya.
Dia mengakui, milih Aceh sebagai tempat kunjungannya, karena Aceh merupakan daerah otonomi khusus (Otsus) sama seperti Papua Barat. “Kami juga ingin mendapatkan informasi bagaimana pelaksanaan program KKBPK melalui Perwakilan BKKBN Aceh, berjalan di Aceh sesuai kearifan lokal masyarakat Aceh yaitu Syariat Islam,” katanya.
Robert menambahkan, timnya tiba di Aceh tanggal 23 April dan pada 24 April bertemu dengan Keuchik Pasi Pinang, Kecamatan Mereubo, Kabupaten Aceh Barat, Abdul Salam di Banda Aceh.
Dalam pertemuan itu Abdul Salam memaparkan bagaimana pelaksanaan Program Rumah Data Kependudukan di Kampung KB Cut Nyak Dhien yang terintegrasi dengan program PKK, Posyandu, dan lintas sektor lainnya.
Roberth mengaku Keuchik Pasi Pinang, Abdul Salam bersama Pengelola Rumah Data Kependudukan telah menjelaskan kepada kami, bagaimana mensukseskan program KKBPK di Kampung KB serta penggunaan dana desa untuk meningkatkat SDM dan ekonomi.
“Semoga ini bisa kami terapkan nanti di daerah kami,” ujar Roberth saat bertemu Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Sahidal Kastri, Kamis (25/4), sebelum bertolak kembali ke Manokwari.
Sementara itu, Sahidal Kastri, Jum’at (26/4), mengatakan, dengan dijadikannya BKKBN Aceh sebagai salah satu daerah yang dinilai berhasil menjalankan program KKBPK, menjadi kebanggan tersendiri.
Meskipun kemudian, katanya, kunjungan ini nanti akan menjadi tanggung jawab lebih baginya dan lembaga untik terus meningkatkan kinerja, guna mensukseskan program KKBPK di lapangan yang tidak semudah membalikan ‘telapak tangan’.
“Disatu pihak kami bangga, di satu pihak lagi ini menjadi beban buat kami, agar terus mempertahankan dan meningkatkan kinerja kami dalam mensukseskan program KKBPK sesuai kearifan lokal Aceh,” kata Sahidal.
Tim OPD KB Manokwari juga berkunjung ke Kampung KB Aneuk Metuah, Gampong Lampaloh, Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh. Kehadiran mereka disambut Keuchik Lampaloh Adi Isnaini, Ketua TP PKK gampong, Siti Fatimah, Sekdes Zahrial Fuadi, OPD KB Kota Banda Aceh, dan Pokja Kampung KB.
Kabid Dalduk dan Adpin Dinas Administrasi Kependudukan Pencatatan Sipil, Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Manokwari, dr Ria Maria Come, mengatakan, banyak informasi yang didapatkan timnya dalam pengelolaan Kampung KB.
“Di Papua Barat ada 196 Kampung KB yang sudah dibentuk. Kami tidak ingin Kampung KB yang telah dibentuk sekedar launching. Kami ingin program KKBPK yang bersinergi dengan program pembangunan lainnya berjalan di Kampung KB, sehingga tujuan akhirnya adalah mensejahterakan dan meningkatkan kualitas masyarakat,” katanya.
Seperti diketahui, di Aceh kini sudah memiliki 584 Kampung KB (satu Kampung KB Mandiri di Langsa) yang tersebar di 23 Kab/Kota. Sebelum m kedatangan. OPD KB Monokwari, BKKBN Aceh juga dikunjungi OPD KB Kota Bandung, Jawa Barat, untuk melakukan studi banding pada tanggal 3 April 2019 lalu. (red/wawan)