KOTA JANTHO – Aceh Besar memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Jantho ke-35 dalam sebuah upacara di lapangan Bungong Jeumpa Kota Jantho, Jumat (3/5). Daerah ini berkomitmen menjadikan kota Jantho sebagai kota Bersyariat, Berpendidikan dan Berbudaya.
Bupati Aceh Besar Ir. Mawardi Ali yang bertindak sebagai inspektur upacara, menejelaskan, akan menjadikan kota Jantho sebagai kota yang kuat dengan berbingkai syariat Islam. “Juga kominten kita menjadikan Kota Jantho sebagai kota yang cerdas dan berbudaya,” katanya.
Cerdas kata Bupati, yakni cerdas dalam arti mampu menghadapi tantangan zaman yang terus berubah. Selain itu, mampu beradaptasi dengan segala kemajuan yang terjadi, sekaligus mampu mempersiapkan diri untuk memasuki kebaruan zaman.
Dikatakannya, secara antropologis, kota cerdas adalah sebuah kebudayaan. Selain itu, katanya, pragmatisme dalam pembangunan kota cerdas terlihat, dari orientasinya untuk membuat hidup masyarakat semakin mudah, nyaman, senang, nikmat sejahtera, dan bahagia.
“Pencapaian yang akan kita jadikan parameter keberhasilan tentunya tidak hanya itu saja, namun kota cerdas yang kita harapkan yaitu menjadikan kota berteknologi cerdas serta berpenduduk cerdas. Salah satu aplikasi kota cerdas mungkin akan memudahkan penduduk sehingga tak perlu pusing dan repot saat mengurus urusan-urusan kependudukan,”ujarnya.
Dalam kaitannya dengan kota Cerdas, Mawardi mengatakan, upaya yang dilakukan yaitu meluncurkan Mall Pelayanan Publik di kawasan Pasar Lambaro. Hal itu untuk memberikan pelayanan administrasi kependudukan dan perizinan lainnya yang dipastikan diresmikan pada tahun ini.
Menurut Bupati, hadirnya Mall Pelayanan Publik tersebut juga akan memberikan kemudahan kepada seluruh masyarakat di Aceh Besar untuk mengurus berbagai keperluan. Hal itu dapat dilakukan di pusat pelayanan publik secara terpadu tersebut.
“Dalam hal ini salah satu upaya dalam orientasi pembangunan kota cerdas yaitu dengan meluncurkan Mall pelayanan publik yang akan kita resmikan pada tahun 2019 ini juga. Selain itu, dalam mendukung kota cerdas dan berbudaya, mengandung makna arti keseimbangan antara intelektualitas dan nilai-nilai kearifan local,” katanya.
Terkait kota berbudaya, kata Bupati, daerah itu telah memiliki Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) yang terletak di Kota Jantho dan kini dinilai mulai berkembang. Kampus tersebut mulai peletakan batu pertamanya tahun 2014 dan kini telah beraktivitas.
“Kita harapkan bersama, yang bahwa kota Jantho ini akan menuju kota pusat pendidikan seni dan budaya dalam Provinsi Aceh bahkan di seluruh Indonesia yang tetap menjunjung dan melestarikan nilai kearifan lokal dan kebudayaan,” ujar Bupati.
Kampus IPDN
Dalam hal pembangunan bidang pendidikan, lanjut Bupati, Kementerian Dalam Negeri sudah memilih dan menetapkan Kota Jantho, sebagai lokasi Kampus Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN) untuk regional Aceh.
“Kota Jantho terpilih sebagai lokasi Kampus IPDN regional Aceh, karena dinilai lokasinya memenuhi kriteria untuk dijadikan Kampus IPDN. Seeiring dengan adanya kampus ini tentu akan mendukung upaya pemerintah Kabupaten Aceh Besar menjadikan Kota Jantho sebagai kota cerdas dan berkembang,” katanya.
Peringatan HUT ini turut dihadiri unsur Forkopimda Aceh Besar dan ratusan undangan lainnya. Selain itu, seluruh elemen juga hadir dalam kegiatan ini, seperti para pejabat setingkat kepala dinas, mahasiswa, pelajar dan masyarakat lainnya. (bar)