BLANGPIDIE-Harga daging kerbau pada tradisi meugang (punggahan) menyambut puasa Ramadan 1440 H di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Sabtu (4/5) capai Rp. 200 ribu per kg. Harga tersebut lebih tinggi dengan harga daging pada saat meugang menyambut puasa Ramadan dan Idul Fitri tahun lalu yang hanya mencapai Rp.180 ribu per kg.
Kerumunan warga di beberapa lokasi penyembelihan kerbau maupun lembu seperti di kawasan Krueng Beukah Kecamatan Blangpidie, Pasar Tanjung Bunga, Kecamatan Tangan-Tangan, Kecamatan Babahrot, Lapangan Kecamatan Manggeng, sudah terlihat sejak pasar musiman itu dibuka yakni sekitar pukul 05.00 WIB. Harga yang tergolong tinggi tidak menyurutkan langkah warga untuk mendapatkan daging dimaksud guna disantap bersama keluarga.
“Meski harganya tinggi, daging itu tetap dibeli, walau hanya sekilo,” ujar Samsul salah seorang pembeli di kawasan Krueng Beukah.
Zainuddin, pembeli yang dijumpai wartawan di seputaran lokasi penyembelihan hewan Lapangan Kecamatan Manggeng mengaku, biasanya pada meugang tahun-tahun lalu, harga daging tidak mencapai harga setinggi itu. Paling tidak, masyarakat yang penghasilannya pas-pasan juga memiliki kemampuan untuk membeli daging. Namun beda dengan meugang kali ini harga malah terus naik menjelang siang.
“Bisa saja kenaikan harga secara drastis ini akibat kurangnya pengawasan oleh pemerintah terkait penetapan harga daging per kg. Sebab para pedagang dengan leluasa merubah harga daging dalam waktu yang singkat,” sebutnya.
Meski harga daging di Abdya mencapai harga tertinggi, namun antusias masyarakat untuk membeli daging cukup tinggi. Hal itu terlihat dari kerumunan ribuan warga yang memadati lokasi penjualan daging. Sudah menjadi tradisi di Abdya, tempat penyembelihan daging meugang di kawasan Krueng Beukah selalu dipadati ribuan warga Abdya yang datang dari sembilan kecamatan hanya untuk membeli daging untuk kebutuhan puasa.
Umumnya, mareka sejak subuh mulai memburu daging di lapak dadakan yang telah tersedia. Banyaknya permintaan daging meugang, para pedagang hingga sekitar pukul 09.00 WIB masih melakukan pemotongan hewan. Kerbau yang disembelih untuk memenuhi kebutuhan itu mencapai ratusan ekor, tidak termasuk hewan disediakan sebagai persiapan jika terjadi kekurangan.
Akibat lain dari tingginya animo masyarakat dalam memenuhi kebutuhan meugang, sejumlah ruas jalan menjadi macet, karena terjadinya penumpukan kendaraan yang parkir di sekitar lokasi penjualan daging. Seperti di kawasan Jalan Manyang Blangpidie, depan Pasar Tanjung Bunga Tangan-Tangan dan di lintasan jalan nasional kawasan Pasar Manggeng.
Wakil Bupati Abdya, Muslizar MT turun langsung ke lokasi penyembelihan hewan guna meninjau setiap perkembangan dalam hal pemenuhan daging di hari meugang. Orang nomor dua di Abdya ini terlihat antusias memantau setiap perkembangan yang ada terutama mengenai harga.
Berdasarkan data yang diterima wartawan dari Dinas Pertanian dan Pangan Abdya, kerbau dan lembu yang disembelih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mencapai 399 ekor. Seluruh hewan tersebut sebelum dipotong, telah melalui serangkaian pemeriksaan kesehatan dan dipastikan daging tersebut aman untuk dikonsumsi.(ag)