BANDA ACEH – Sebanyak 300 ratusan guru dan puluhan kepala sekolah jenjang SD, SMP, dan SMA yang ada di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar, mengikuti seminar hari pendidikan nasional, di Aula Dinas Pendidikan Aceh, Senin (20/05/2019). Seminar tersebut mengusung tema “Memajukan Pendidikan Menguatkan Dinul Islam Menuju Aceh Caroeng“.
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Syaridin, SPd, MPd dalam pidato pembukaan menyampaikan, program “Aceh Carong” menekankan kepada prestasi pendidikan Aceh di tingkat nasional. Di mana, stra¬tegi yang ditempuh untuk meningkatkan prestasi tersebut ha¬rus melalui perbaikan fasilitas pendidikan, kualitas guru, peningkatan system, dan peningkatan prestasi di bidang pendidikan.
“Semua pihak harus mendukung program Aceh Carong, karena ini merupakan program Pemerintah Aceh. Program Aceh Carong merupakan salah satu misi dari Gubernur Irwandi yang terbungkus dalam visi Aceh Hebat,” ujarnya.
Syaridin menambahkan tujuan program ini adalah untuk menghasilkan anak Aceh yang memiliki daya saing sehingga mampu mengukir prestasi yang membanggakan baik di tingkat regional maupun nasional dan bahkan internasional.
“Program Aceh Carong haruslah dapat melahirkan siswa-siswi yang memiliki kualifikasi terbaik lahir batin, berkarakter, memiliki mental juang tinggi dan ber-akhlaqul karimah. Selain penguatan bersifat soft skill, program Aceh Carong juga harus dapat mencetak siswa-siswi yang memiliki keahlian dan keterampilan baik keterampilan di bidang umum maupun bidang khusus,” jelasnya.
Syaridin merincikan beberapa capaian prestasi telah ditorehkan selama Dia menjabat Kadisdik Aceh, yaitu menjuarai pemilihan GTK terbanyak di tingkat nasional, Aceh menjadi daerah terbaik pelaksanaan UNBK 100 persen, masuknya Aceh sebagai lima besar yang terbanyak meluluskan siswa untuk SNMPTN 2019, terjadinya peningkatan nilai UN seluruh Aceh yang sangat signifikan, serta 34 siswa mendapatkan nilai 100 pada mata pelajaran yang di UN kan.
Sementara Direktur Pembinaan SMA, Kemdikbud, Drs. Purwadi Sutanto, M.Si mengatakan selain sebagai salah satu penentu kelulusan, Ujian Nasional (UN) juga dimanfaatkan untuk tiga hal lainnya, yaitu pemetaan, seleksi ke jenjang yang lebih tinggi, dan untuk pemberian bantuan atau afirmasi ke daerah.
“UN dijadikan sebagai standar nasional dalam melakukan pemetaan terhadap mutu sekolah seperti halnya delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Memang dalam mutu, satu sekolah itu berbeda mutunya dengan yang lain. Oleh sebab itu UN sangat penting untuk mengetahui apakah sekolah itu sudah memenuhi standar nasional atau tidak,” ujarnya.
Purwadi menjelaskan, setelah hasil UN keluar, semua sekolah mendapatkan semacam rapor yang memperlihatkan mutu sekolah tersebut dengan melihat perolehan nilai siswanya dalam UN. Rekapitulasi nilai UN setiap sekolah tidak hanya sampai pada mata pelajaran, tetapi sampai pada sub kompetensi mata pelajaran.
“Karena itu ia menegaskan sekali lagi, UN sangat penting untuk dilaksanakan karena hasilnya bisa dijadikan sebagai pemetaan dan evaluasi sekolah. Dengan begitu, sekolah bisa memiliki potret dirinya, dan mengukur mutu sekolahnya, sehingga bisa memperbaiki diri sesuai pemetaan dari hasil UN,” jelasnya.
Sementara itu dalam kegiatan seminar tersebut turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh, Saminan, Kepala Dinas Pendidikan Aceh Besar, Silahuddin, Sekretaris Disdik Aceh, Muslem Yacob, M.Pd, para kabid serta kasi/Kasubbag Dinas Pendidikan Aceh.
Dengan para pemateri seminar pendidikan nasional yaitu, akademisi UIN Ar Raniry, Fuad Mardhatillah, Duta sains P4TK IPA Bandung, Mira Fitriana, Kepala SMAN 3 Banda Aceh, Syarwan Joni, Tenaga Ahli Disdik Aceh, Aziz Hamzah. (rel/red)