BLANGPIDIE-Ketersediaan angkutan untuk mudik lebaran Idul Fitri 1440 hijriah di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dipastikan tercukupi. Hal tersebut disampaikan Koordinator Terminal Type B, Azhari Jas, SE kepada wartawan Rabu (29/5/2019) usai melakukan pemeriksaan kondisi puluhan angkutan lebaran di kawasan terminal setempat.
Dikatakan, terdapat sekitar 95 unit armada dengan berbagai jenis dan ukuran yang tergabung dalam 11 perusahaan travel di Terminal Type B yang siap memberikan pelayanan terbaik bagi para penumpang mudik lebaran. Akan hal itu pihaknya menghimbau kepada seluruh pengelola jasa angkutan penumpang untuk mempersiapkan segala sesuatu perlengkapan, termasuk sumber daya manusianya.
“Periksa kembali kesiapan kendaraan guna memberikan perjalanan yang aman dan nyaman pada penumpang yang akan mudik. Seperti pergantian spare part dan suku cadang harus disiapkan karena ini untuk menjaga keselamatan yang diutamakan,” ujarnya.
Memasuki 24 Ramadan, lonjakan penumpang belum terlalu meningkat. Namun diperkirakan, puncak lonjakan penumpang mudik pada H-2 hingga H-1 lebaran dan arus balik diperkirakan pada H+ lebaran. Karenanya, pihak pengelola jasa angkutan diminta untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkenaan dengan keberangkatan penumpang. Dia yakin angkutan penumpang yang ada di Abdya saat ini, mampu mengangkut seluruh penumpang yang ada. Sebab selama ini tidak pernah terjadi penumpukan penumpang, karena kendaraan selalu mencukupi dengan kondisi yang sangat layak.
“Demi kenyamanan dan keselamatan penumpang, kami ingatkan jangan mengangkut melebihi kapasitas yang telah ditentukan, karena akan sangat berbahaya,” imbuhnya.
Selain itu, untuk mendukung kelancaran arus mudik dan balik lebaran ini, pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan kelayakan kendaraan. Sebab hal itu mutlak dilakukan untuk keselamatan dan kenyamanan pemudik. Jangan sampai ada kendaraan yang tidak layak jalan tetap beroperasi mengangkut penumpang.
Pihaknya tidak menginginkan mudik lebaran 2019 ini diwarnai kedukaan. Karena itu persiapan matang harus dilakukan sejak jauh-jauh hari pelaksanaan mudik. Seluruh armada angkutan harus memenuhi standar kelayakan jalan. Dengan begitu keamanan dan keselamatan para pemudik dapat lebih terjamin. Sebaliknya, menyepelekan persoalan ini sama saja menjadikan nyawa para pemudik sebagai taruhan.
“Kondisi sopir harus sehat dan bugar, agar selama berkendara tetap aman dan penumpang merasa nyaman, ” harapnya. (ag)