BANDA ACEH – Persediaan beras yang ada di gudang Bulog Aceh mencapai 21.302 ton. Perum Bulog Divisi Regional Aceh, memastikan persediaan beras tersebut cukup untuk beberapa bulan kedepan, bahkan cukup hingga awal tahun 2020 mendatang.
“Persediaan yang ada saat ini di seluruh gudang kami cukup aman untuk memenuhi kebutuhan operasional seperti bansos rastra, OP CPB, cadangan bencana dan pasar murah,” kata Kepala Perum Bulog Divre Aceh, Sabaruddin Amrullah di Banda Aceh, Selasa, (28/5/2019).
Persediaan beras tersebut, katanya, tersebar di enam subdivre dan satu kansilog dengan 15 lokasi gudang yang memiliki kapasitas mencapai 65 ribu ton. Pihaknya juga memastikan persediaan yang ada mampu menutupi kebutuhan pangan beberapa bulan kedepan.
Meskipun persediaan beras cukup hingga awal tahun, Bulog Aceh juga tetap melakukan penambahan melalui penyerapan beras produksi dari hasil panen petani dalam menjaga ketahanan pangan di Aceh.
Sabaruddin berharap, masyarakat Aceh tidak khawatir dengan ketersediaan beras, sebab persediaan yang ada saat ini cukup aman untuk memenuhi permintaan pasar. Sementara, untuk persediaan gula pasir di gudang Bulog Aceh, kini mencapai 225 ton, minyak goreng 44.970 liter dan tepung terigu 28.766 kilogram.
Selain itu, untuk mengantisipasi gejolak harga pangan di pasar menjelang lebaran idul Fitri 1440 hijriah, Bulog Aceh tetap melakukan operasi pasar dengan pasar murah. Sejak sebelum ramadhan, hingga memasuki bulan suci, kata Sabaruddin, telah digelar operasi pasar, bekerjasama dengan sejumlah instansi terkait.
“Untuk pasar murah kita sudah menggelar dua gelombang. Gelombang pertama kerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan di 23 kabupaten dan kota di Aceh. Kemudian bulan ramadhan ini ada beberapa sinergi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN),” ungkapnya, seraya mengatakan pasar murah telah terealisir dengan harga 40 persen dibawah harga pasar.
“Dengan adanya pasar murah, sehingga masyarakat itu tidak perlu berlomba-berlomba masuk ke pasar. Kita harapkan bahwa kondsi tersebut ikut membantu masyarakat terkait kesediaan barang kebutuhan,” ujarnya. (BAR)