BANDA ACEH – Dinas Pendidikan Aceh melalui UPTD Balai Tekkomdik Aceh berkomitmen meningkatkan kemampuan guru dalam memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran. Untuk itu Disdik Aceh setiap tahunnya rutin menggelar pelatihan TIK kepada guru mata pelajaran jenjang SMA/SMK/SLB seluruh Aceh.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Dinas Pendidikan Aceh, Muslem Yacob, S. Ag, M. Pd, pada saat menutup bimtek pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK untuk pendidikan jenjang SMA/SMK/SLB se Aceh, Minggu (14/7/2019), di Hotel Mekkah, Banda Aceh.
“Sekarang harus berganti peran menjadi guru digital. Sebagai fasilitator guru turut berpartisipasi dalam memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran,” ulasnya.
Menurut Sekdis, teknik pembelajaran berbasis TIK perlu dikuasai oleh pendidik untuk menarik minat belajar siswa. Tidak itu saja, pemanfaatan TIK di dalam kegiatan belajar mengajar juga diharapkan bisa mengarahkan siswa untuk dapat menggunakan teknologi secara cerdas dan bijak.
“Tidak hanya dalam pembelajaran, guru juga perlu administrasi yang menggunakan teknologi digital. Dengan aplikasi komputer semua administradi guru menjadi lebih praktis dan efektif,” ujarnya.
Muslem meminta kepada para peserta yang telah mengikuti pelatihan TIK ini selama seminggu, agar dapat melakukan diseminasi kepada guru lain di daerahnya masing-masing. Hal itu dimaksud agar guru lainnya juga mengetahui materi-materi yang telah diajarkan selama pelatihan sehingga kualitas guru menjadi meningkat secara merata seluruh daerah.
“Bapak dan Ibu nantinya akan menjadi calon instruktur TIK di daerahnya, maka untuk melatih guru lain, bapak/ibu harus terlebih dahulu mengajarkan guru di sekolahnya masing-masing,” harap sekdis.
Sebelumnya, Plt. Kepala Seksi Pengembangan Aplikasi TIK, Drs. Anwar M. Isa, M. Si melaporkan jumlah peserta yang mengikuti pelatihan TIK jenjang SMA/SMK/SLB tahun 2019 berjumlah 75 orang. Mereka nantinga akan diseleksi untuk menjadi instruktur di kabupaten/kota se Aceh.
“Bagi mereka yang akan dipilih nantinya akan berkesempatan mendampingi instruktur lokal dan nasional dalam setiap pelatihan TIK baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi,” jelasnya.
Adapun materi yang telah diajarkan yaitu jenjang SMA dan SMK pemanfaatan media belajar berbasis Animasi dan Infografis sedangkan untuk jenjang SLB pemanfaatan multimedia untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan pengembangan Bahan Ajar Interaktif (BAI) . Menurut Anwar, materi itu dipilih berdasarkan kebutuhan para guru dan siswa pada saat ini.
“Mereka dilatih langsung oleh Instruktur Nasional yang didatangkan dari Balai Pengembangan Multimedia Pendidikan dan Kebudayaan (BPMPK) Semarang yang berjumlah 7 orang,” ujarnya. (rel/red)