Abrasi Pantai Hantam Pesisir Palak Kerambil, Belasan Rumah Rusak

analisisnews.com/agus: ABRASI PANTAI: Abrasi pantai di kawasan Desa Palak Kerambil Kecamatan Susoh, Abdya semakin parah dan telah merusak belasa rumah warga serta fasilitas lainnya, Minggu (21/7/2019).

BLANGPIDIE-Abrasi pantai dalam beberapa hari terakhir menghantam kawasan pesisir Desa Palak Kerambil Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya). Bencana alam yang disebabkan oleh ombak besar ini semakin parah. Tidak hanya mengikis bibir pantai, belasan rumah warga juga ikut rusak akibat dihantam ombak besar.

“Ombak dengan ketinggian antara 3-5 meter sejak dua hari terakhir telah merusak sejumlah bangunan milik warga, termasuk beberapa pondok pengolahan ikan asin serta pondok rekreasi yang berada di lokasi objek wisata Pantai Jilbab dalam kawasan desa setempat, ” ujar Bainuddin Keuchik Palak Kerambil, Minggu (21/7/2019).

Bacaan Lainnya

Kejadian abrasi pantai ini bukan kali pertama terjadi, bahkan beberapa bulan lalu ombak besar juga menghantam desa mereka serta telah merusak sejumlah sarana dan prasarana termasuk rumah warga. Akibatnya, keresahan warga tidak dapat dibendung dan mereka mengkhawatirkan ombak besar ini akan merusak lebih banyak rumah warga lainnya.

Dia mengharapkan perhatian serius dari Pemkab Abdya terutama instansi terkait untuk turun langsung ke lapangan serta memberikan solusi terbaik dari musibah bencana alam ini. Selama ini warga terus menyampaikan keluhannya, namun belum pernah disahuti oleh Pemkab Abdya.

Jika kondisi darurat ini tidak segera ditanggulangi dengan membangun break water (tanggul pemecah ombak) dari batu gajah, tentu ke depan Desa Palak Kerambil khususnya bagian pesisir akan mengalami kerusakan yang lebih parah.

Pihaknya telah beberapa kali mengusulkan pembangunan break water dari batu gajah dalam Musrenbang, agar desa setempat khususnya rumah warga menjadi aman dari amukan ombak besar. Namun sayangnya hingga sekarang usulan tersebut belum tertampung.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Abdya, Amiruddin mengatakan, hantaman ombak besar telah merusak belasan rumah warga. Dari beberapa rumah yang rusak tersebut, terdapat tiga unit rumah yang mengalami rusak parah, sedangkan yang lainnya mengalami kerusakan bervariasi seperti dapur, lantai, dinding dan lainnya.

Menurutnya, bentuk penanggulangan akibat abrasi pantai ini tidak bisa dilakukan secara darurat, namun harus ditanggulangi secara permanen dengan membangun break water dari batu gajah, sehingga deburan ombak tidak sampai masuk ke pemukiman warga.

Dia beralasan, jika penanggulangan secara darurat tetap dilakukan yakni dengan menyusun karung berisi pasir serta beberapa tiang pancang, tentu tidak akan bertahan lama dan ombak kembali merusak rumah warga.

“Alat berat juga kami turunkan ke lokasi guna membantu masyarakat. Memang ada beberapa titik yang kami pasang karung barisi pasir, namun ini sifatnya hanya sementara. Solusinya satu-satunya adalah membangun break water dari batu gajah,” tandasnya.

Ditambahkan, pihaknya telah menyalurkan bantuan masa panik kepada warga setempat guna meringankan beban mereka. Serta telah melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial terkait pembuatan dapur umum jika dibutuhkan. Terakhir dia mengingatkan masyarakat khususnya yang tinggal di kawasan pesisir pantai agar lebih berhati-hati dengan cuaca saat ini. (ag)