Pentingnya Literasi, Pemkab Buka Meeting Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial

Analisisnews.com/Junaidi.
Plt Sekda Bener Meriah Khairun Aksa dan dua orang lainnya sedang mengikuti nyanyian kemerdekaan Indonesia. Rabu (21/8/2019).

REDELONG – Plt. Sekda Bener Meriah Khairun Aksa, SE. MM, buka secara resmi Transformasi Perpustakaan berbasis Inklusi Sosial, Literasi untuk Kesejahteran, yang digagas oleh Perpustakaan Nasional di aula Empu Beru Komplek Perkantoran Serule Kayu Redelong, Rabu, (21 /8/2019) kemarin.

Dari kegiatan tersebut Khairun Aksa mengarahkan untuk memahami terlebih dahulu penggunaan istilah Inklusi yang berupaya untuk menempatkan martabat dan kemandirian individu sebagai modal utama untuk mencapai kualitas hidup yang lebih ideal.

Bacaan Lainnya

“Stakeholder Meeting ini mengacu pada undang-undang  No. 43 tahun 2007, tentang perpustakaan yaitu pasal 2, yang berbunyi, Bahwa Perpustakaan diselenggarakan berdasarkan asas, Pembelajaran sepanjang hayat, Demokrasi, Keadilan, Keprofesionalan, Keterbukaan, Keterukuran dan Kemitraan,” kata Khairun Aksa.

Ia menambahkan, pembelajaran sepanjang hayat merupakan tujuan utama peran dari Perpustakaan dalam memberikan layanan berbasis Inklusi Sosial terutama perpustakaan umum.

Perpustakaan juga mengemban amanah sebagai tempat pembelajaran dan kemitraan bagi masyarakat yang dikelola secara profesional. Disamping itu perpustakaan sangat penting dalam meningkatkan sumber daya manusia. Bila masyarakat sudah menyadari dan merasakan manfaat secara langsung dari layanan perpustakaan dalam kehidupannya, maka dengan sendirinya tingkat kegemaran membaca akan lebih meningkat.

Dari kegiatan itu  dapat meningkatkan kemampuan literasi dan mempermudah kemampuan masyarakat dalam mendapatkan akses informasi dengan memanfaatkan fasilitas serta sarana dan prasarana yang ada di perpustakaan, baik itu melalui  buku, Komputer atau layanan internet yang ada di perpustakaan, Rumah Baca maupun sarana literasi lainnya, pinta khairun aksa.

“Kedepan budaya literasi yang  kita perjuangkan tidak hanya sebatas pada kemampuan membaca, menulis serta berhitung, namun perjuangan literasi ini sudah diperluas melalui kemampuan kognitif skill, berpikir logis, kritis, analisis membagi-bagikan ilmu pengetahuan dan menguasai teknologi terkini demi kesejahteraan masyarakat terutama yang ada di Kabupaten Bener Meriah.” tutupnya. (Jun)