BANDA ACEH – Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah, mendukung Perum Bulog Divisi Regional Aceh sebagai penyedia komoditas Bantuan Pangan Non Tunai atau BPNT. Dukungan tersebut diberikan karena program BPNT berkaitan dengan upaya pemerintah menekan angka kemiskinan.
Hal tersebut disampaikan oleh Nova, saat menerima kunjungan dari Sabaruddin Amrullah selaku Kepala Bulog Divre Aceh, di Meuligoe Wakil Gubernur Aceh, Rabu (21/8/2019) sore.
“Selama ini Pemerintah Aceh sangat fokus menanggulangi kemiskinan. Berbagai program dan kegiatan terus kami lakukan, terutama mengintervensi indikator-indikator kemiskinan. Oleh karena itu, kami tentu mendukung penuh Perum Bulog Divre Aceh sebagai penyedia komoditas BPNT,” ujar mantan anggota DPR RI periode 2009- 2014 itu.
Dalam kunjungan silaturrahmi tersebut, Kabulog Divre Aceh turut didampingi oleh Maidana Aulia Siregar Kepala Bidang Operasional Pelayanan Publik Bulog Divre Aceh, Ade Mulyani Kepala Bidang Pengadaan), Nazalia Flora Kepala Bidang Komersial, Cut Erly Kepala Bidang Administrasi Keuangan.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah RI telah meluncurkan program BPNT yang akan diterima setiap bulan oleh Keluarga Penerima Manfaat atau KPM. Sesuai dengan edaran Kemensos RI, Bulog ditunjuk sebagai penyedia komoditas Bantuan Pangan Non Tunai.
Dalam kesempatan tersebut, Kabulog Divre Aceh menjelaskan, penyaluran Bansos Rastra hingga dengan alokasi Bulan Agustus 2019 adalah mencapai 18.609,25 ton atau setara dengan 93,41 persen, dari kuantum Surat Perintah Penyaluran Kemensos hingga alokasi Agustus 2019 berjumlah 19.921,39 ton.
Sementara itu, realisasi Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk Bencana Alam dan untuk keadaan darurat hingga Agustus 2019 ini adalah sebanyak 32 ton atau sebesar 1,28 persen, dari 2.500 ton total pagu per tahunnya.
Realisasi Beras Operasi Pasar/Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga sampai dengan tanggal 20 Agustus 2019 adalah sebanyak 3.083,54 ton dari target s.d Agustus 2019 adalah sebesar 23.475,20 ton atau setara dengan 13.14%
“Bulog Divre Aceh terus aktif meningkatkan penyerapan beras petani Aceh. Beras ini selanjutnya disalurkan untuk kegiatan pasar murah, program BPNT, serta kegiatan penyaluran dan distribusi beras lainnya,” ujar Sabaruddin.
Selain itu, sambung Sabaruddin, selama ini Perum Bulog juga turut berupaya menjaga stabilisasi harga beras di Aceh. Salah satu upaya menjaga stabilitas harga beras ini adalah dengan melakukan operasi pasar secara rutin dan terus menerus, di 23 kabupaten/kota se-Aceh hingga akhir Desember 2019.
“Saat ini, posisi stok beras Perum Bulog Divre Aceh sebanyak 24.837 ton atau setara dengan ketahanan stok selama lebih kurang 10 bulan ke depan,” pungkas Sabaruddin. (red/b)