BLANGPIDIE- Upaya pembangunan kilang modern (Rice Milling Unit) yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) ditujukan untuk meningkatkan pendapatan petani padi di kabupaten setempat.
Bupati Abdya, Akmal Ibrahim kepada wartawan Rabu (11/9/2019) mengatakan, selama ini petani di Abdya telah mampu menghasilkan gabah yang berkualitas yakni kelas premium. Namun oleh agen pengepul, gabah yang seharusnya bernilai tinggi, hanya dihargai sekelas gabah medium. Bupati yang memiliki jiwa tani itu sangat menyayangkan kondisi dimaksud, sehingga berupaya membangun kilang padi modern dengan anggaran Rp. 7,7 miliar lebih bersumber dari DOKA 2019 yang nantinya akan lebih menguntungkan petani.
“Kilang padi modern di Balai Benih Utama (BBU) Tangan-Tangan dibangun sebagai upaya untuk peningkatan kelas, supaya pendapatan petani lebih bagus. Selama ini kesenjangan harga antara beras premium dengan beras medium sangat merugikan petani. Petani menghasilkan gabah kelas premium, tapi dibeli dengan harga gabah kelas medium,” ujarnya.
Dipastikan, proses pembangunan kilang padi dimaksud akan tuntas tahun ini dan bisa beroperasi pada 2020 mendatang. Terkait untuk pengelolaannya akan disesuaikan, sehingga petani tetap untung, produk pertanian bernilai lebih serta pengusaha juga mendapat untung dari upaya dimaksud.
Kilang padi modern ini memiliki penggiling gabah canggih serta dilengkapi mesin pengering gabah dengan kapasitas 30 ton per 8 jam. Selain itu, kilang padi ini mampu memproses gabah menjadi beras 2-3 ton per jam dengan kualitas premium dan medium. (ag)