LHOKSEUMAWE – Massa yang tergabung Forum Kepemudaan Desa Lingkungan Ring I PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) , Kamis (26/9/2019) melakukan unjukrasa di depan pintu A2 PT PIM Desa Tambon Baroh Kecamatan Dewantara Aceh Utara.
Para pengunjukrasa menuntut kepada PT Pembangunan Perumahan (PT PP) untuk mempekerjakan pemuda lingkungan dalam pekerjaan proyek fisik Pabrik NPK PT PIM yang sedang dibangun di dalam area komplek Pabrik PIM.
Pemuda yang tergabung dalam forum tersebut terdari pemuda dari Gampong Tambong Tunong, Tambon Baroh, Paloh Gadeng, Krueng Geukueh, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, dan Blang Naleungmameh, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe.
Ichwan selaku koordinator aksi tersebut dalam orasinya meminta perusahaan pelaksana pembangunan pabrik NPK PT PIM mengutamakan tenaga kerja lokal baik tenaga kerja yang memiliki skill maupun nonskill. Penerimaan tenaga kerja untuk pembangunan pabrik itu harus lebih diutamakan pemuda yang ada di Lingkungan Ring I PT PIM, dengan kuota sebesar 75 persen dari jumlah penerimaan tenaga kerja.
Ichwan mengatakan, jika PT PP tidak merespons tuntutan tersebut, pihaknya dari Forum Kepemudaan Desa Lingkungan Ring I PT PIM akan mengambil langkah lanjutan.
Setelah berorasi, perwakilan pemuda yang berunjukrasa diberikan kesempatan untuk beraudiensi dengan pihak PT PP di dalam perusahaan tersebut.
Berodiensi
Dalam pertemuan audiensi perwakilan pemuda lingkungan, Project Manager PT PP (Persero) Tbk. Toni Indra Kusuma menjelaskan pemuda Lingkungan Ring I PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) meminta kepada pihaknya untuk ikut partisipasi dalam pelaksanaan atau bisa bekerja di lingkungan proyek tersebut.
Menanggapi tuntutan pemuda lingkungan sebenarnya PT PP sudah mengakomodir tenaga kerja lokal Aceh sebanyak 145 orang dan luar Aceh 108 orang, tetapi dari jumlah itu belum mengakomodir tenaga kerja dari pemuda di Lingkungan Ring I PT PIM.
Berdasarkan data perekrutan tenaga kerja pada September 2019, ada sekitar 145 orang tenaga kerja Aceh yang nonskill dan luar Aceh berskill 108 orang, ujar Toni Indra Kusuma kepada wartawan setelah selesai pertemuan audiensi tersebut di ruang rapat PT PP.
Dalam perekrutan tenaga kerja luar Aceh, jelas Indra, perusahaan punya target pencapaian. Untuk tenaga kerja yang sudah direkrut itu mereka fungsinya sebagai skill pada aktivitas proyek, tapi yang nonskill tenaga kerja lokal ada juga terdiri dari jumlah 145 orang tersebut. Pekerja nonskil tidak didatangkan pihaknya dari luar Aceh karena mahalnya biaya.
Kedepan, perekrutan untuk tenaga kerja yang jumlahnya sekitar 632 orang itu tidak dilakukan sekarang, tapi pada Juli 2021 mendatang dan mungkin bisa lebih dari jumlah tersebut. Pekerjaan seperti tangki saja pada Desember 2019 sudah bisa dimulai aktivitasnya dengan luas lahan dalam pembangunan pabrik NPK PT PP ada sekitar 12 hektare.
Kalau untuk sampai ada beberapa aktivitas full semuanya jalan, maka baru nantinya akan dilakukan perekrutan tenaga kerja dengan jumlah 600 orang lebih. Karena proyek ini berjalan 28 bulan, dan sekarang terlaksanakan baru 7 bulan, tambah Toni Indra yang dalam audiensi itu turut didampingi Reza Murby (Manager Konstruksi), Hotraja Siboro (Manager Safety), dan Maulana (Humas PT PP). (z)