BANDA ACEH – Dalam rangka mengembangkan uaaha, para pelaku usaha di bidang produksi atau produsen perlu berinovasi, agar usaha yang digeluti dapat berkembang. Inovasi perlu dilakukan dalam menarik minat konsumen.
Demikian disampaikan ketua Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) provinsi Aceh, Mahfudz Y Loethan, saat menjadi pemateri dalam kegiatan forum Komunikasi Pelaku Usaha di hotel Grand Nanggroe Banda Aceh, Rabu (23/10/2019).
“Produsen harus berinovasi dan bisa berkompetisi dengan pengusaha lain,” kata Mahfudz seraya mengajak para pelaku usaha untuk membenahi segala kekurangan-kekurangan yang ada.
Dikatakannya, Japnas siap untuk menawarkan kemitraan dan investasi dimana sumber ekonomi yang potensial. Dia juga mengajak untuk memecahkan masalah seperti jalur distribusi produk yang menjadi kendala selama ini.
Mahfudz juga mengajak pelaku usaha untuk berfikir bersama-sama membangun perusahaan yang bisa menjadi agen untuk menjadi pembuka jalur distribusi di seluruh Aceh.
“Kelemahan yang menjadi catatan, yuk kita benahi jalur distribusi
Kalau kita kuat distribusi, produk kita tidak hanya berada di swalayan lokal saja, tapi bisa ke luar,” ujarnya.
Disisi lain, Mahfudz menyarankan, pengusaha yang selama ini masih menjadi kontraktor, agar tidak berlama-lama di bidang ini. Karena, bidang produksi lebing mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Kalau ada kawan-kawan yang masih bermain di kontraktor, saran saya jangan lama-lama dan hanya untuk akumulasi modal saja.
Tapi kedepan perlu pengembangan usaha produksi,” katanya.
Hal yang perlu menjadi catatan dalam suatu produk, kata Mahfudz, adalah meningkatkan mutu produk, kuantitas dan harga. Dikatakannya, pengusaha di Aceh tidak kalah dengan daerah lain, namun hal terpenting yang harus dilakukan yakni menjaga mutu produk itu sendiri.
Aceh hari ini, masih ketergantungan dengan daerah lain. Hal ini, katanya, perlu dibenahi untuk memperbaiki ekonomi Aceh kedepan. “Kita ada lima jutaan mulut di Aceh yang kebanyakan mulut kita disuapi oleh makanan-makanan dari luar. Ini yang kita benahi kedepan bagaimana kita harus mandiri,” katanya.
Untuk mewujudkan hal ini, katanya, perlu dorongan baik dari pemerintah maupun pengusaha lokal.
“Misalnya tepung, bagaimana bisa menjadi produk unggulan bagi kita. Kita harus bisa menjadi tamu di daerah sendiri tanpa harus disusupi produk-produk dari luar,” ujarnya. (b)