LHOKSEUMAWE – Bank Indonesia Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe Kamis (16/1) menyerahkan sebanyak empat unit mesin pengolah sampah kepada Pondok Pesantren Nurul Ulum Al _ Munawarah yang berlangsung di pesatren setempat Desa Lhok Mon Puteh Kecsmtan Muara Dua Kota Lhokseumawe.
Keempat jenis mesin pengolah sampah yang diserahkan BI yaitu mesin pres kertas, mesin membuat pupuk organik,mesin pencacah botol aqwa Dan mesin hayak.
Acara penyerahan mesin yang dirangkaikan dengan pamitan Kepala BI Lhokseumawe, Yufrizal yang pindah tugas ke Kalimantan Utara itu turut dihadiri Dandim 0103 Aceh Utara, Letkol Agung Sukoco SH,Sekda Kota Lhokseumawe. T Adnan, unsur Forkopimda, Dan sejumlah pimpinan proyek BUMN,ribuan santri,dan para pimpinan pesantren Dan undangan lainnya.
Pada kesempatan itu,pimpinan Pondok Pesantren Darul Ulum Al Munawarah , Tgk H Abubakar Ismsil dalam sambutannya turut menyampaikan riwayat didirikan pesantren tersebut.Pesantren tersebut didirikan tahun 1996 setelah dirinya pulang dari menimba ilmu di sebuah pesantren di Tanoh Mirah Bireun.
Disampaikan ,pesantren yang dipimpinnya saat ini memiliki 1.000 orang santri lebih,dengan tingkat pendidikan SMP dan SMA dengan lokasi pesantren terletak di Desa Lhok Monputeh Dan Blang Poroh. Selain berlangsungnnya pendidikan agama Dan umum, juga ada beberapa kegiatan lain untuk pembedayaan perekonomian pesantren antara lain,menanam cabe , jahit menjahit dan pabrik oengolah sampah bantuan dari Bank Indonesia .Kehadiran mesin pengolahan sampah sudah terasa sangat membantu ekonomi pesantren.
Sementara Pimpinan BI Kantor Perwakilan Lhokseumawe, Yufrizal
Dalam sambutannya memgatakan, pesantren saat ini bisa dijadikan sebagai sumber pemberdayaan ekonomi pesantren .Di Aceh saat ini ada sekitar 1.022 buah pesantren.
BI Lhokseumawe selama ini telah melaksanakan program pemberdayasn ekonomi pesantren,antara Pesantren Budi Mesra di .Samalanga ,Pesantren Darul Ulum Al Munawarah di Lhokseumawe.
Dikatakan ,pesantren sangat potensial untuk dilakukan pemberdayaan ekonomi. Bi melakukan pemberdayaan ekonomi di pesantren agar pesantren mandiri dalam hal ekonomi. Dan juga menginginkan agar santri di pesantren setelah tamat di pesantren tidak hanya menjadi ustad tapi menjadi pengusaha.
BI juga mengharapkan setelah adanya unit usaha pengolah sampah dapat lahir unit unit usaha yang lain.
Turur juga menyampaikan sambutanyan pada secara peresmian program pengolahan sampah ,Sekda
Kota Lhokseumawe, T Anan yang dilanjutkan dengan penyerahan mesin penholahan sampah Dan dilanjutkan dengan penguntingan pita oleh Sekda T. Adnan. Kepala BI Lhokseumawe, Yufrizal kepada tamu undangan turut menjelaskan fungsi masing masing mesin bantuan BI Lhokseumawe. (z).