
BLANGPIDIE-Sebanyak 7 siswa sekolah tingkat Sekolah Menegah Pertama (SMP) di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Kamis (30/1/2020) terjaring razia rutin Satpol PP dan WH kabupaten setempat. Para siswa tersebut diamankan dari salah satu lokasi objek wisata kawasan Pulau Kayu Kecamatan Susoh saat asyik keluyuran pada jam pelajaran dan masih mengenakan seragam lengkap dengan identitas sekolah yang tertera di seragam.
Kasatpol PP dan WH Abdya, Riad, SE mengatakan, pelajar yang terjaring razia rutin tersebut sebanyak 7 orang dari dua SMP yang berbeda. Mereka langsung diamankan ke markas Satpol PP setempat. Awalnya, saat mengetahui personel datang, mereka sempat berupaya meloloskan diri dari kejaran dengan menggunakan empat unit sepeda motor yang digunakan untuk membolos. Namun upaya mereka tidak membuahkan hasil, sebab sejumlah titik telah dijaga oleh petugas dan berakhir di jalan buntu.
“Parahnya lagi, diantara para pelajar yang diamankan oleh personel, ada yang sempat merokok di kawasan itu, namun saat personel datang menghampiri, rokok dimaksud langsung dibuang dan berupaya melarikan diri,” paparnya usai memberikan nasehat kepada para siswa di halaman markas Satpol PP dan WH setempat.
Mereka diamankan oleh personel disaat jam belajar berlangsung bahkan mereka juga mengutarakan beberapa alasan mengapa mereka harus membolos. Mulai dari alasan terlambat hadir ke sekolah hingga beberapa alasan lainnya.
“Para siswa ini kami periksa terlebih dahulu untuk kemudian diberikan pembinaan agar tidak mengulangi hal serupa. Selanjutnya kami akan panggil pihak sekolah guna menanyakan lebih lanjut terkait penyebab siswa ini membolos. Kemudian memanggil orang tua siswa dan mengembalikannya,” terangnya.
Lebih lanjut dikatakan, razia rutin untuk pelajar yang bolos dan pegawai negeri sipil (PNS) termasuk pegawai honorer akan terus dilakukan. Mengingat, akhir-akhir ini tidak sedikit para pelajar di Abdya dari berbagai jenjang pendidikan yang memanfaatkan waktu belajar di sekolah untuk bermain dan keluyuran baik di lokasi objek wisata, pasar hingga warung internet (warnet).
Padahal, hal tersebut merupakan tindakan yang tidak baik, sebab sangat rentan terhadap tindakan negatif seperti kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba dan lainnya. Kegiatan yang dilakukan pihaknya itu untuk menciptakan kedisiplinan kepada generasi muda agar mampu menjadi generasi penerus bangsa.
Disebutkan, sepanjang tahun 2019 lalu ini tidak sedikit para pelajar dan PNS termasuk pegawai honorer yang terjaring razia rutin. Umumnya, mereka yang diamankan itu karena terjaring razia di kawasan objek wisata, warung kopi, warnet termasuk di pasar.
“Razia ini akan terus berlanjut, dan akan dilakukan di seluruh kecamatan dalam Kabupaten Abdya. Kami juga telah menyiapkan personel khusus untuk disebar ke sejumlah titik yang menjadi sasaran siswa untuk membolos. Kerjasama yang baik dari pihak sekolah juga orang tua siswa juga sangat diharapkan, sehingga generasi penerus ini tetap terjaga dengan baik,” imbuhnya.(ag)