Abdya Salah Satu Daerah Rawan Bencana di Aceh

analisisnews.com/agus: RAPAT KOORDINASI: Kapolres Abdya, AKBP Moh Basori SIK, Kamis (5/3/2020) saat memimpin rapat koordinasi satgas bencana dan Karhutlah yang dihadiri unsur Forkompimkab, kepala SKPK hingga unsur terkait lainnya di aula Mapolres setempat.

BLANGPIDIE-Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) merupakan salah satu kabupaten dalam Provinsi Aceh yang memiliki potensi besar serta rawan terjadinya bencana, mulai dari bencana alam hingga bencana yang disebabkan oleh ulah manusia.

Hal tersebut disampaikan Kapolres Abdya, AKBP Moh Basori SIK, Kamis (5/3/2020) dalam rapat koordinasi satgas bencana termasuk kebakaran hutan dan lahan (Karhutlah) yang dihadiri unsur forum komunikasi pimpinan kabupaten (Forkompimkab), kepala satuan kerja perangkat kabupaten (SKPK) hingga unsur terkait lainnya di aula Mapolres setempat.

Dijelaskan, upaya tanggap darurat dan pencegahan bencana harus terus dilakukan dalam mengantisipasi potensi bencana di wilayah Abdya. Hal itu perlu dilakukan agar dampak bencana serta korban dapat terus ditekan, sehingga kerusakan lingkungan akibat bencana yang kerap terjadi dapat dikendalikan. Dibutuhkan upaya bersama dalam membangun pemahaman, kesadaran, kepedulian dan tanggungjawab semua pihak tentang pentingnya upaya penanganan bencana yang dimulai dari sebelum, saat dan sesudah terjadinya bencana.

“Terjadinya bencana yang signifikan dengan intensitas dan frekuensi yang cukup luas pada akhirnya selalu menimbulkan kerugian yang besar, dan merugikan banyak pihak,” paparnya.

Pada dasarnya tanggungjawab penanggulangan bencana tidak hanya berada di pundak Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) semata, akan tetapi masalah kebencanaan merupakan tanggungjawab bersama. BPBK tidak mungkin bisa bekerja sendiri, oleh karena itu diperlukan kerjasama lintas instansi dan lintas sektor. Jika terjadi bencana, semua instansi terkait wajib membantu baik tenaga maupun segala aktivitas yang dibutuhkan, termasuk alat-alat berat.

Lebih lanjut dikatakan, rapat koordinasi ini bertujuan untuk menyamakan langkah serta menyatukan tekad untuk saling bahu membahu dalam upaya penanggulangan bencana yang terjadi.

“Penanggulangan bencana seperti Karhutlah merupakan tanggungjawab bersama dari seluruh steakholder yang ada di wilayah Abdya. Jadi seluruh pihak yang terkait harus terjun langsung sesuai tugas pokok dan fungsinya,” tegasnya.

Menurutnya, Karhutlah akan berdampak pada rusaknya ekosistem dan musnahnya flora dan fauna yang tumbuh dan hidup di hutan. Asap yang ditimbulkan juga menjadi polusi udara yang dapat menyebabkan penyakit pada saluran pernafasan seperti Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), asma, penyakit paru obstruktif kronik. Selain itu, asap bisa mengganggu jarak pandang, terutama untuk transportasi penerbangan.

“Kami mengajak seluruh masyarakat Abdya untuk saling mengawasi dan menyampaikan kepada masyarakat lainnya terkait bahaya membakar hutan serta lahan, sehingga potensi bencana di Abdya bisa ditekan,” tuturnya. (ag)