Rasidi Ajak Gubernur Aceh Untuk Mengeluarkan Stiker mobil rakyat Untuk Mobil Dinas

Analisisnews.com/Rasidi. Rasidi sedang melakukan orasi dan aspirasi pada salah satu kegiatan di Tugu Simpang Lima Banda Aceh.

REDELONG- Pemuda Aceh asal kabupaten Bener Meriah Rasidi, tantang gubernur Aceh untuk mengeluarkan stiker mobil rakyat untuk mobil dinas selain mengeluarkan surat edaran Gubernur Aceh bernomor 540 tentang pemasangan stiker bagi mobil yang memakai BBM bersubsidi.

Menurutnya, stiker mobil rakyat untuk mobil-mobil dinas di Aceh sangat penting untuk ditunaikan karena sejauh ini mobil dinas banyak disalahgunakan diluar jam dinasnya.

Ia menambahkan, setiap mobil dinas wajib dipasang stiker bahwa mobil ini merupakan milik rakyat. Menurutnya, disinilah banyak penyalahgunaan fasilitas yang diberikan oleh negara, oleh sebab itulah bentuk mengantisipasi hal sedemikian maka keluarkan lar surat edaran tentang hal tersebut.

“Jika kita lihat saat ini, mobil-mobil dinas seharusnya dipakai dan digunakan pada waktu jam kerja atau jam kedinasan saja, tapi banyak kita lihat diluar jam dan waktu tersebut salah dalam penyalahgunaan fasilitas yang diberikan negara. Gubernur Aceh berani tidak mengeluarkan surat edaran bahwa setiap mobil dinas wajib dipasang stiker bahwa mobil tersebut merupakan mobil dinas atau Negara agar masyarakat dapat mengawasi dan mengetahui bahwa ketika ada mobil dinas salah dipakai gunakan,” jelasnya kepada media ini, Minggu malam, (23/8/2020)

Menurutnya, sejauh ini ada pejabat yang nakal dengan membuat plat BL hitam (bukan berplat merah)  sebagai bentuk manipulasi agar tidak diketahui oleh publik bahwa mobil tersebut bukan mobil dinas.

“Kita lihat saja, kita tidak bisa lagi mengenali mana mobil pejabat hasil uang rakyat dengan mobil pribadi, karena sudah ditimpali plat BL hitam,” tandasnya.

Selain surat yang dikeluarkan Gubernur Aceh terkait memakai BBM bersubsidi, Rasidi juga mengajak pemerintah Aceh untuk juga memikirkan hal yang lain seperti tingkat kemiskinan yang sejauh ini bahwa Aceh merupakan provinsi tersmiskin di Sumatera.

“Masyarakat Aceh masih banyak orang yang belum mampu, sehingga harus diberikan subsidi, bukan malah mengeluarkan surat edaran untuk memakai BBM bersubsidi itu,” tandasnya.

Bukan berarti, lanjutnya, Gubernur Aceh salah dalam mengambil kebijakan, akan tapi apa salahnya juga jika gubernur Aceh melobi pusat untuk menambah kuota BBM bersubsidi di Acèh ini, bukan malah rakyat Aceh yang dikurangi memakai BBM.

“Jika ini memang mampu dilakukan oleh Gubernur, maka rakyat Aceh semakin cinta memiliki pemimpinnya yang hebat. Jikapun ini kebijakan yang terbaik yang dikeluarkan oleh gubernur Aceh, maka kami mendukung kebijakan ini, tapi ada hal teknis yang perlu diperbaiki oleh Pemerintahan, karena dilapangan masih ada yang kita lihat mobil yang dipasang stiker bernopol diluar Provinsi Aceh dan juga banyak kita lihat mobil mobil mewah yang di pasang Stiker BBM bersubsidi, lalu bagaimana nasib orang yang naik becak, maka dengan alasan ini lah Pemerintah Aceh perlu meninjau kembali kebijakan ini.” Demikian Rasidi yang juga merupakan Mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh itu. (Ril/Jun)