Garda Abdya Akan Bangun Rumah Layak Huni Untuk Hajidah

Garda Abdya Akan Bangun Rumah Layak Huni Untuk Hajidah
TINJAU: Penggerak Garda Abdya, Muslizar MT yang juga Wakil Bupati Abdya saat meninjau kondisi rumah Hadijah warga miskin di Desa Sejahtera Kecamatan Manggeng Abdya, Jumat (5/3/2021).

BLANGPIDIE-Gerakan relawan rumah kaum dhuafa (Garda) Indonesia cabang Aceh Barat Daya (Abdya) akan membangun rumah layak huni untuk Hajidah HS warga miskin di Desa Sejahtera, Kecamatan Manggeng kabupaten setempat. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Hadijah bekerja serabutan.

Penggerak Garda Abdya, Muslizar MT Jumat (5/3/2021) mengatakan, gagasan untuk membangun rumah layak huni bermula dari adanya informasi terkait kondisi rumah Hadijah yang sangat memperihatinkan. Informasi itu diperoleh dari salah seorang anggota Garda yang juga Keuchik Gelanggang Batee, Ismail.

“Pasca mendapatkan informasi itu, kami langsung turun ke lapangan untuk melihat kondisinya secara langsung.  InsyaAllah rumah itu akan dibangun baru dari donasi Garda Indonesia Kabupaten Abdya Rp10 ribu per bulan,” ujarnya yang juga Wakil Bupati Abdya.

Projek pertama Garda Indonesia Kabupaten Abdya bangun rumah dhuafa untuk keluarga Hajidah ditargetkan selesai dalam tahun ini. Karena itu pihaknya mengajak semua lapisan masyarakat untuk bergabung bersama Garda Indonesia guna berpartisipasi membantu sesama dengan menyisihkan uang Rp10 ribu per bulan untuk menjadi amal yang dibawa ke akhirat.

“Rumah mu amal ibadah ku. Sedikit bagi kita namun sangat bermakna bagi mereka yang membutuhkan,” pungkas saat meninjau lokasi rumah Hadijah yang didampingi keuchik desa setempat dan Camat Manggeng.

Sementara itu, Hadijah mengaku dalam kesehariannya selalu melakukan pekerjaan apa saja yang penting halal. Jika ada warga yang membutuhkan tenaganya, dia selalu siap melaksanakannya.

“Saya ini buruh lepas, kalau diajak warga apa saja saya kerjakan. Kalau tidak ada yang ajak, baru saya pergi mengumpulkan barang bekas dengan sepeda duntuk membantu suami mencukupi kebutuhan keluarga,” paparnya.

Ditambahkan, Sarwani (48) yang merupakan suami Hadijah sehari-hari juga bekerja sebagai buruh lepas di desa asalnya yakni Sama Tiga Kabupaten Aceh Barat. Bahkan, suaminya juga jarang pulang karena harus bekerja keras untuk mencari nafkah demi menyambung hidup keluarga kecilnya. Kalau pun pulang, terkadang sekali dalam dua pekan tergantung dari rezeki yang diperoleh. Hajidah sendiri juga memiliki seorang anak laki-laki yang baru berumur tujuh tahun dan masih duduk di bangku kelas satu sekolah dasar.

“Kami sekeluarga mengucapkan banyak terimakasih atas adanya bantuan ini,” tutupnya dengan mata berkaca-kaca. (ag)