Lokasi Penugasan Guru Jauh Dari Sekolah Diminta Evaluasi

Lokasi Penugasan Guru Jauh Dari Sekolah Diminta Evaluasi
Anggota DPRK Abdya, Zulfan

BLANGPIDIE-Lokasi penugasan guru pegawai negeri sipil (PNS) di sejumlah sekolah dalam Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) diminta untuk dilakukan evaluasi kembali. Hal tersebut disampaikan anggota DPRK Abdya, Zulfan Selasa (29/6/2021) yang prihatin dengan kondisi tempat tugas guru. Terkai hal itu, dia meminta instansi terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Abdya untuk segera mengevaluasi lokasi penempatan guru.

Berdasarkan temuan pihaknya di lapangan, ada sejumlah guru yang berstatus PNS, harus pergi mengajar ke sekolah yang jaraknya sangat jauh dari tempat tinggal guru tersebut. Sehingga untuk sampai ke sekolah harus memakan waktu yang lama. Hal itu sangat ironis, mereka harus pergi mengajar dengan jarak tempuh puluhan kilometer dari tempat tinggalnya. Bahkan, ada guru yang ditugaskan jauh dari tempat tinggal itu berumur di atas 50 tahun, sehingga sangat tidak efektif dan sangat membebani sang guru.

“Umur 50 tahun lebih, tinggal di Kuala Batee dan mengajar di sekolah kawasan Gunung Samarinda Babahrot. Tentu sangat tidak efektif dan tidak manusiawi,” ujar anggota dewan yang akrab dengan sapaan Awenk.

Harusnya, sebelum dikeluarkan SK penempatan tugas tersebut, pihak dinas harus berkonsultasi dengan pihak kepala sekolah dan para guru sehingga tidak terkesan membebani guru tersebut. Memang sebagai abdi negara, harus siap ditempatkan di mana saja. Tapi ini sudah umur 50 tahun, sangat tidak pantas mereka harus pergi mengajar jauh, dan bisa membahayakan guru tersebut lantaran harus berkendara dalam jarak yang lumayan jauh.

Anehnya, pemindahan guru oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Abdya ke lokasi sekolah yang jauh bukan sebagai sanksi atau teguran atas kesalahan yang pernah dilakukan guru tersebut. Para guru ini mengaku tidak pernah membuat kesalahan selama bertugas.

“Saya sangat sedih karena kita bisa seperti ini karena guru. Tapi mengapa tega melakukan hal seperti itu, mana hati nurani kita. Karenanya saya meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Abdya untuk mengevaluasi kembali penempatan tugas guru,” tegas politisi Partai Gerindra tersebut.(ag)