BLANGPIDIE-Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dalam Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) resahkan masyarakat. Akibat kurangnya pasokan BBM jenis solar dan pertalite, membuat antrean panjang kendaraan hingga ratusan meter.
Anggota Komisi C DPRK Abdya, Juli Nardi, Rabu (19/10/2022) menilai pihak Pertamina tidak optimal dalam memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. Harusnya disaat harga BBM dinaikan, tentu pasokan minyak harus stabil dan menyesuaikan dengan kondisi di lapangan. Namun yang terjadi saat ini, hampir setiap hari antrean panjang kendaran hingga ratusan meter di luar kompleks SPBU telah menjadi pemandangan biasa di Abdya.
Seperti halnya kawasan SPBU Pantai Perak Susoh, antrean kendaraan hingga mencapai kawasan lapangan bola kaki Pantai Perak dengan jarak sekitar 300 meter lebih dari SPBU. Begitu juga di kawasan SPBU Keude Paya Kecamatan Blangpidie. Antrean panjang kedaraan mengular hingga masuk ke kawasan jalan dua jalur kompleks perkantoran Pemkab Abdya.
“Sangat miris dan menyulitkan masyarakat. Tidak sedikit pelaku usaha yang mengalami kerugian akibat kelangkaan minyak itu. Antrean berjam-jam hingga seharian penuh membuat omzet pelaku usaha menurun drastis,” terangnya.
Antrean panjang kendaraan yang terjadi hampir tiap hari terjadi hampir setiap waktu sangat meresahkan masyarakat, dengan mengantre berjam-jam akan membuat banyak waktu masyarakat terbuang percuma. BBM sudah dinaikan, pemerintah seolah-olah tidak mempunyai kebijakan untuk menanganinya, bagaimana masyarakat menjalankan kegiatan dan usahanya dengan baik.
“Harusnya pemerintah maupun Pertamina bisa membuat terobosan untuk mengatasi masalah BBM tersebut, tambah lagi dengan sistem eletronik dalam pengisian BBM, yang mengakibatkan antrean panjang yang terjadi disetiap SPBU,” paparnya. (ag)