BLANGPIDIE-Areal persawahan Paya Idom kawasan Asoe Nanggroe Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) terendam banjir luapan. Akibatnya, terdapat sekitar 20 hektare (ha) lebih areal persawahan milik warga terendam banjir luapan lantaran hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan tersebut.
Keuchik Asoe Nanggroe, Darlius Senin (31/10/2022) menyebutkan ada sekitar 20 ha lebih sawah di hamparan Paya Idom yang terendam banjir luapan dan terancam gagal panen akibat luapan air terlalu lama surut. Hujan yang mengguyur Abdya sejak Minggu (30/10/2022) membuat aliran sungai meluap dan merengsek masuk ke areal persawahan.
“Sawah ini terendam banjir luapan pasca lebatnya hujan mengguyur Abdya,” ujarnya.
Berat dugaan, banjir luapan itu juga dipicu oleh dangkalnya daerah aliran sungai (DAS) yang bermuara ke muara Pulau Kayu. Tingginya sedimen dalam DAS membuat air mudah meluap, apalagi saat musim penghujan.
Kondisi terendamnya areal persawahan di kawasan itu bukanlah kali pertama terjadi, bahkan dihampir setiap musim penghujan, areal persawahan Paya Idom telah menjadi langganan banjir. Hal itu tentu berdampak buruk bagi hasil pertanian warga setempat, apalagi areal persawahan yang terendam belum lama ini usai ditanami padi. Jika terlalu kerap terendam banjir luapan, dikhawatirkan gabah yang dihasilkan akan menurun kualitas dan kuantitasnya.
Terkait kondisi itu, pihaknya berharap ada upaya serius pemerintah melalui instansi terkait agar musibah banjir luapan tidak lagi dirasakan warga setempat, terlebih bagi mereka yang menggantungkan hidup dari hasil pertanian.
“Sungainya semakin dangkal, ketika hujan lebat terjadi sungai tidak sanggup menampung debit air. Kami berharap DAS yang masuk kawasan Desa Asoe Nanggroe bisa dilakukan normalisasi, agar banjir luapan tidak terulang lagi. Tidak hanya karena hujan, banjir kiriman dari kawasan hulu sungai juga kerap melanda,” tuturnya.(ag)