BKKBN Aceh Sosialisai KIE Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja

BANDA ACEH – Badan Kependudukan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Aceh melakukan Sosialisasi, dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Program Bangga Kencana bersama Mitra Kerja di provinsi Aceh yang berlangsung di Aula rektorat Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darusallam Banda Aceh. Selasa (08/11/2022)

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Aceh, Drs. Sahidal Kastri, MPd melaui Sekretaris BKKBN Aceh, Husni Thamrin, S.E.,MM menegnaskan, Aceh masih menduduki 3 besar dengan angka stunting tertinggi secara nasional. Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan dalam penurunan angka stunting BKKBN tidak bisa bekerja sendiri perlu kerjasama dari seluruh lintas sektor.

“Untuk mengatasi permasalahan penurunan angka stunting ini BKKBN tidak bisa bekerja sendiri kita perlu bersatu padu menyatukan berbagai persepsi serta merubah mindset,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa “Salah satu faktor dari tingginya permasalahan stunting di Aceh yaitu pola hidup serta perilaku,” ungkapnya.

Kemudian terdapat empat hal yang dikonfirmasikan BKKBN Provinsi Aceh sebagai penyebab terjadinya stanting cukup tinggi yaitu pertama karena melahirkan balita terlalu muda, melahirkan terlalu tua, terlalu rapat serta terlalu banyak

Oleh karena itu BKKBN terus melakukan trobosan-trobosan serta terus bekerjasama dari seluruh lintas sektor termasuk mahasiswa.

Dikatakannya, mahasioswa merupakan kunci di masyarakat “Mahasiswa lebih didengar di masyarakat trutama di kampung halamannya karena meraka sedang menimbah ilmu,” kata Husni

“Oleh karna itu kami bekerja sama dengan mahasiswa yang sedang KKN yang akan berangkat ke beberapa daerah dan kita bekali. Bagaimana nantinya mahasiswa memasrkan bagaimana cara pencegahan stunting serta mengatasi stunting di masyarakat,”tambahnya.

Pada kegiatan sosialisasi tersebut turut dihadiri Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena, S. Si., Apt dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Abuyatama DR.dr. M. Yani. M.Kes PKK.

Wakil Ketua komisi IX DPR RI Emanuel Malkiades laka lana mengatakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mempercepat penurunan stunting dengan meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi penurunan stunting antara Kementerian/Lembaga (K/L) sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2001 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

“BKKBN perlu program yang inovasif guna menurunkan stunting sebanyak 10,4 persen sebagai upaya pemenuhan target penurunan stunting dari 24,4 persen menjadi 14 persen pada tahun 2024,” kata Melki.

Kemudian, “pemerintah juga perlu segera merealiasasi pemenuhan alat kesehatan dan sumber daya manusia yang diperlukan fasilitas layanan kesehatan untuk percepatan penurunan stunting. Dan memastikan pemenuhan kesejahteraan dan kesehatan kader keluarga berencana,”tambahnya

Di Indonesia terdapat tujuh daerah yang memiliki stunting yang masih tinggi, yakni .Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Barat, Aceh, Nusa Tenggara Barat NTB), Sulawesi tenggara, Kalimantan Selatan, kalimantan Barat serta Sulawesi Tengah.

Trakhir Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Laka Lana mengatakan. “ Sesuai arahan Presiden Joko widodo, BKKBN diamanatkan untuk mengurangi kesenjangan angka stunting dengan memberikan intervensi program khusus,”tutup Emanuel Laka Lana polotisi Partai Golkar (hr).