Harga Gabah Bertahan Rp.5.100/kg

Harga Gabah Bertahan Rp.5.100/kg
Foto: analisisnews.com/agus s GABAH: Petani di Kecamatan Tangan-Tangan saat menjemur gabah yang baru saja usai dipanen, Selasa (6/12/2022).

BLANGPIDIE-Harga gabah kering panen (GKP) di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menjelang berakhirnya masa panen berkisar antara Rp.5.100-5.200/kg. Kondisi harga tersebut jauh berbeda dengan harga gabah diawal musim panen yakni berkisar antara Rp.5.800-6.000/kg.

Anwar petani di Kecamatan Kuala Batee, Selasa (6/12/2022) mengatakan, saat ini proses panen padi sedang berlangsung di kawasan Kuala Batee dan beberapa wilayah lainnya. Meski di penghujung musim panen, kondisi harga gabah belum sempat turun hingga ke harga Rp.4.000 seperti yang terjadi dimusim-musim sebelumnya. Posisi harga ditingkat agel pengepul saat ini berkisar antara Rp.5.100-5.200/kg, bahkan ada juga agen pengepul yang berani menawar dengan harga Rp.5.300/kg, namun tetap disesuaikan dengan kualitas gabah.

Menurutnya, posisi harga gabah dimaksud masih tergolong stabil, ditambah lagi dengan kondisi gabah yang semakin berkurang pasca banyaknya areal persawahan yang telah tuntas melakukan proses panen padi.

“Bahkan ada areal persawahan yang telah tuntas melakukan proses penanam padi kembali, padahal belum lama ini petani setempat baru saja usai memanen padi,” ujarnya.

Menurutnya, sudah menjadi sebuah kebiasaan kalau pada awal musim panen, harga gabah selalu tinggi dan lebih menguntungkan petani yang awal memanen padinya. Sedangkan petani yang terlambat justru akan mendapatkan harga dibawah itu, bahkan lebih rendah. Dia juga berharap kepada pemerintah setempat melalui instansi terkait untuk ikut andil mengontrol harga gabah di Abdya agar tidak anjlok.

Hal senada juga diutarakan Salman, petani di Kecamatan Manggeng, pihaknya berharap agar harga gabah tetap bisa normal sampai berakhirnya musim panen nanti. Apalagi saat ini, Kecamatan Manggeng dan Lembah Sabil masih belum memasuki musim panen.

“Bisa saja sewaktu kami panen nanti, harga gabah sudah turun. Karena khsusus wilayah Manggeng dan Lembah Sabil agak sedikit terlambat dari jadwal tanam karena terkendala saat proses penggarapan lahan,” sebutnya.

Dia mengaku tidak ingin kejadian beberapa tahun silam terulang kembali, yakni harga gabah bisa anjlok dan jauh dari harapan petani. Oleh karenanya, petani berharap supaya pemerintah bisa memantau kondisi harga ditingkat agel pengepul, agar kondisi harga tetap normal.

“Harga jual gabah untuk saat ini masih stabil di tingkat agen pengepul. Bisa saja harga ini naik kembali atau turun lebih rendah, lantaran persedian gabah semakin berkurang,” ungkapnya.(ag)