Sekda Aceh Serahkan Beasiswa Yatim untuk Anak-Anak Binaan RQV Indonesia

Sekda Aceh Serahkan Beasiswa Yatim untuk Anak-Anak Binaan RQV Indonesia
Sekda Aceh, Bustami SE, M.Si menyerahkan beasiswa kepada anak yatim pada kegiatan implementasi program beasiswa yatim tahap IV Provinsi Aceh, kerjasama RQV dengan Hayrat Yardim Indonesia di Aula Serbaguna Setda Aceh, Senin (4/12/2023). (Foto: Biro Adpim Pemerintah Aceh)

BANDA ACEH – Penjabat Gubernur yang diwakili Sekda Aceh Bustami Hamzah, menyerahkan beasiswa yatim kepada seratusan lebih anak yatim binaan Rumah Quran Violet (RQV) Indonesia. Beasiswa itu bersumber dari Hayrat Foundation Indonesia, sebuah lembaga asal Turki.

“Mewakili rakyat Aceh untuk menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada Hayrat Foundation dan Rumah Quran Violet Indonesia yang telah menjalankan program terkait bantuan beasiswa kepada anak yatim di Aceh,” kata Sekda usai penyerahan beasiswa di Gedung Serbaguna Setda Aceh, Senin 4/12.

Program itu kata Sekda, memberi manfaat yang sangat besar bagi rakyat Aceh, terutama anak-anak yatim. Sehingga mereka mendapatkan kesempatan dan hak yang sama di bidang pendidikan.

Sekda menyebutkan pendidikan dan pengasuhan anak yatim merupakan tugas mulia dalam ajaran Kslam, yang memegang peran penting dalam membentuk masa depan generasi muda. Islam mengajarkan pentingnya peduli kepada anak-anak yatim. Pendidikan dan pengasuhan yang Islami tidak hanya memberikan pengetahuan akademis, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai moral, etika, dan rasa tanggung jawab kepada mereka. Nabi Muhammad bahkan telah menunjukkan sikap bahwa, mengasuh anak yatim dengan penuh kasih sayang dan memberikan pendidikan yang baik akan mendatangkan keberkahan dan pahala.

“Pendidikan dan pengasuhan anak yatim merupakan tanggung jawab semua pihak, mulai dari pemerintah, pihak swasta, hingga masyarakat. Untuk itu, Pemerintah Aceh sangat mengapresiasi langkah Rumah Quran Violet Indonesia yang menggandeng Hayrat Turki untuk menjalankan program yang sangat mulia ini,” ujar Sekda.

Perhatian dan kepedulian terhadap anak yatim, lanjut Sekda, tidak cukup hanya berlangsung pada waktu tertentu saja, tetapi harus dilakukan sepanjang waktu, sampai mereka memasuki fase perkembangan dan usia yang bisa hidup mandiri. Pendidikan dan tumbuh-kembang mereka pada hakikatnya, merupakan tanggungjawab bersama baik pemerintah maupun lembaga-lembaga lainnya.

Presiden Hayrat Foundation Indonesia, Dr. Celal Akar, mengatakan Hayrat Foundation berkhidmat dalam pengembangan ilmu pengetahuan, kebudayaan dan peradaban. NGO ini didirikan tahun 1974 di Turki dan kini telah tersebar di 30 negara termasuk Indonesia.

Selain memberikan beasiswa kepada anak yatim, Celal Akar mengatakan, Hayrat Foundation juga memiliki percetakan Quran kedua terbesar di dunia. “Alhamdulillah kita menyebarkan ke seluruh dunia secara gratis,” kata dia.

Sementara itu, Founder RQV Indonesia, Azmi Fajri Usman, menyebutkan ada 150 anak yatim binaan RQV di Aceh. Sebagai orang Aceh ia menegaslan jika RQV akan terus memberikan yang terbaik bagi Aceh.
Sebagai anak Aceh kami akan terus memberikan yang terbaik sebagaimana pemerintah Aceh telah memberikan yang terbaik untuk para anak yatim di seluruh Aceh. (r/dhf)