MALAM merangkak larut ketika rombongan kecil Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto SSTP MM, memasuki Kota Sumedang, Jawa Barat, ibukota Kabupaten Sumedang. Daerah dengan kontur bukit dan gunung yang terletak sekitar 45 kilometer dengan Kota Bandung itu, menyambut tamu dari Aceh Besar dengan suhu 22 derajat celcius.
Sedikit menusuk, lebih dingin dengan Kota Jantho. Karena rentang elevasi Sumedang antara 25 hingga 1600 mdpl (meter dari permukaan laut).
Rombongan kecil itu terdiri atas Muhammad Iswanto, Pj Ketua TP PKK Aceh Besar, Cut Rezky Handayani SIP MM, Kadis Kominfo Aceh Besar Khairul Huda SI.Kom serta tim pendamping.
Sebelum bergerak ke Sumedang, Iswanto baru saja melakukan paparan laporan triwulan di Gedung Irjen Kemendagri, Jakarta. Malam itu Pj Bupati dan rombongan memilih langsung beristirahat, sebagai persiapan untuk kunjungan sehari di Sumedang, besok harinya, Selasa (07/05/2024).
Ada misi khusus kali ini, Muhammad Iswanto dan rombongan mengunjungi Sumedang bersama Kadis Infokom Aceh Besar, Khairul Huda. Untuk menelusuri sekaligus mempelajari secara mendalam tentang aplikasi digital dengan nama e-Office. Sebuah aplikasi yang mampu menghadirkan semua data secara real time, lengkap dan mendalam, serta sangat berguna untuk layanan publik yang andal dan memuaskan.
Termasuk untuk pendataan masyarakat miskin berikut foto dari berbagai sisi di dalam rumah, serta data stunting termasuk info lengkap hingga rencana solusi pencegahan. E-Office itu juga menyediakan data yang lengkap untuk potensi pendapatan daerah, serta solusi untuk merealisasikan potensi pendapatan itu secara maksimal. Sumedang kini meraih pendapatan asli daerah (PAD) hingg Rp 1 triliun dengan menggunakan kehandalan aplikasi e-Office.
“Kita ingin menerapkan aplikasi e-Office di Aceh Besar, untuk itu kita melihat langsung ke andalannya di Sumedang,” kata Pj Bupati Muhammad Iswanto yang didampingi oleh Plt Kadis Infokom Khairul Huda.
Selasa (07/05/2024) pagi, Muhammad Iswanto langsung bersilaturahmi dengan jajaran Pemkab Sumedang. Kehadiran tamu dari Kota Jantho itu diterima langsung oleh Pj Sekda Sumedang Dra Hj Tuti Ruswati MSi dan staf di ruang utama Command Center yang menjadi pusat komando e-office yang terhubung secara online dengan seluruh jajaran Pemerintahan Kabupaten (Pemkab Sumedang) termasuk jajaran BUMD dan lembaga terkait lainnya.
Dalam kesempatan itu, Ruswati bukan hanya menjelaskan seputar aplikasi e-Office, namun juga tentang ragam inovasi kemajuan dari Pemkab Sumedang yang lokasi wilayahnya berada di perbukitan, seperti halnya Kota Jantho.
Dengan kata lain, antara Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Sumedang memiliki kesamaan secara geografis. Dan ini menjadi peluang yang memungkinkan Kabupaten Aceh Besar mengadopsi inovasi inovasi yang sudah dilakukan ataupun dijalankan Pemkab Sumedang.
Pertemuan yang penuh dengan semangat kekeluargaan itu berlangsung nyaris satu jam. Usai diantar hingga ke pintu utama Command Center oleh Hj Tuti Ruswati, Pj Bupati Muhammad Iswanto bergerak menuju Gunung Puyuh yang hanya berjarak sekitar 1 kilometer dari Alun Alun Kota Sumedang. Titik tujuan adalah berziarah ke Makam Pahlawan Nasional Cut Nyak Dhien yang oleh masyarakat Sumedang diberi gelar sebagai Ibu Perbu atau Ibu Suci, karena hingga wafat di Sumedang tahun 1908, ia berdakwah di Kota Sumedang.
Iswanto dan rombongan tak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk berziarah ke makam tokoh Aceh di masa lalu, yang diasingkan oleh Kolonial Belanda ke Sumedang tahun 1901 saat berusia 58 tahun. Lebih kurang satu jam, Iswanto bersama Cut Rezky dan Khairul Huda serta tim pendamping berada di Makam Pahlawan Nasional Cut Nyak Din yang juga putri Aceh Besar yang paling fenomenal itu. Ada rasa haru dan bulir air mata mengalir di pipi Iswanto, saat ia larut dalam doa di sisi pusara Ibu Perbu.
Usai berdoa, Pj Bupati Aceh Besar itu berbincang sembari mendengarkan sejarah dan cerita dari para penjaga makam. Iswanto juga berpesan kepada penjaga makam dan petugas kebersihan, agar tetap semangat dalam menjaga dan merawat makam pahlawan nasional tersebut.
Cut Nyak Din merupakan spirit dan pahlawan yang disegani di Aceh, sejarah mencatat bahwa Aceh dan Sumedang khususnya Aceh Besar, sejak dahulu kala sudah terjalin Silaturahmi dan punya benang merah histori tersendiri. Dengan kunjungan ini, kedua daerah akan bisa saling berbagi demi kesejahteraan rakyatnya. Dari Makam Ibu Perbu harapan itu dicuatkan, semoga Allah meridhai. Dan asa itu terus membuncah di sanubari terdalam Iswanto, ketika ia meninggalkan Gunung Puyuh kala matahari mulai condong ke ufuk barat. (ad)