BLANGPIDIE-Seorang seniman Aceh asal Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Nazar Apache secara resmi mendaftarkan dirinya sebagai santri di Dayah Khazanatul Hikam Kemukiman Kuta Tinggi, Kecamatan Blangpidie, Selasa (18/6/2024). Pendaftaran Nazar sebagai salah satu santri di dayah tersebut diterima langsung oleh pengurus Dayah Khazanatul Hikam, Hirman, SPd di lembaga pendidikan besutan almarhum Abu Abdurrahman Badar mantan Ketua MPU Abdya.
Niat Nazar Apache kembali menjadi santri dayah ini telah lama terbesit dalam hati kecilnya, namun baru kali ini dapat terwujud setelah dia meminta pendapat dan pandangan-pandangan positif dari kalangan ulama, baik itu Tgk Abu Yazid Al Yusufie SAg Pimpinan Dayah Madinatuddiniyah Daru’ Ulumuddin (MaDU) maupun Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Abdya, Tgk H Muhammad Dahlan.
Dia mengaku, dimasa kecil dia juga santri di pesantren dan tempat-tempat pengajian di kampung halamannya, yakni Desa Kuta Bak Drien Kecamatan Tangan-Tangan. Namun, perjalanan hidupnya menempuh pendidikan formal di Banda Aceh, menjadikan dia harus berhenti sebagai santri di daerah asalnya.
“Sebenarnya, saya ini bukanlah santri baru, sebab, saya juga pernah sebagai santri, Alhamdulillah kini saya kembali menjadi santri,” ungkapnya.
Dia juga mengungkapkan motivasi hendak menjadi santri atau kembali belajar di pondok dayah, yang dia pilih adalah dayah Khazanatul Hikam. Dia sadar selama menjadi seniman Aceh banyak hal yang dia dapatkan dan pelajari, sehingga dia mengambil sebuah keputusan untuk kembali ke dayah mendalami ilmu-ilmu agama agar bisa berdakwah melalui karya-karya seni yang mengandung nilai-nilai religi.
“InsyaAllah, saya ingin mendalami ilmu agama Islam di dayah ini, karya-karya saya kedepan akan lebih religius, seperti beberapa karya-karya saya yang sudah saya tulis dan ada juga yang sudah lounching yang bernilai religi,” paparnya.
Dia yakin melalui seni yang bernuansa religius, ke depan Kabupaten Abdya akan lebih bagus, pembangunan generasi Abdya melalui seni musik akan merubah pola pikir masyarakat lebih bagus yang berlandaskan Alquran dan Hadis.
“Niat saya agar generasi Abdya ke depan semakin dekat dengan Allah. Doakan semoga Allah meridhoiNya, dan disini pondasi awal akan lahir pemimpin Abdya yang berakhlak mulia,” harapnya. (ag)