BLANGPIDIE-Koalisi Barisan Guru Bersatu (KoBar-GB) Aceh Barat Daya (Abdya) prihatin dengan kondisi sejumlah sekolah yang masih kekurangan mobiler di awal tahun ajaran baru. Ketua KoBar-GB Abdya, Rusli SPd Senin (15/7/2024) mengatakan, berdasarkan pantauan pihaknya, kekurangan mobiler itu terjadi di sejumlah sekolah di Abdya. Seiring peraturan pemerintah dalam ruang lingkup pendidikan mengharapkan hasil maksimal dari proses kegiatan belajar mengajar (KBM) dalam hal mutu pendidikan yang bertujuan untuk mencerdaskan anak bangsa. Namun hal itu tidak didukung dengan ketersediaan mobiler yang memadai.
“Pantauan Kobar-GB Abdya terlihat beberapa meja dan kursi yang terlihat kurang layak pakai dan kondisinya sudah rapuh dikhawatirkan membahayakan siswa yang sedang belajar,” ujarnya.
Dia berharap ada bantuan dari berbagai pihak terutama Pemkab Abdya melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Abdya agar dapat segera merealisasikan pengadaan mobiler untuk setiap tingkat SD dan SMP agar kegiatan belajar mengajar bisa mencapai hasil maksimal.
Ditargetkan di tahun mendatang tak ada lagi sekolah dibawah naungan Disdikbud Abdya yang memiliki bangku belajar tak layak. Dengan harapan, masalah kekurangan meja dan kursi di sekolah segera terselesaikan untuk mendukung proses belajar mengajar. Sayangnya, hingga kini, bantuan tersebut belum juga diterima.
“Jika benar pihak Disdikbud sudah mengusulkan anggaran ditahun yang lalu. Pasti di hari pertama sekolah, tidak sempat terjadi keributan karena rebutan kursi, karena siapa duluan datang dia yang dapat. Mobiler yang ada sudah tidak nyaman lagi untuk siswa-siswi belajar,” paparnya.
Pihaknya berharap adanya perhatian khusus Disdikbud Abdya terhadap persoalan ini. Demikian juga dengan pengawas sekolah, hendaknya dapat menjadi penyampai informasi ke pihak dinas terkait kondisi sekolah. Agar proses KBM bisa berjalan dengan maksimal dan menghasilkan kualitas serta kuantitas pendidikan yang lebih baik.(ag)