KOTA JANTHO – Pejabat (Pj) Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto SSTP MSi yang diwakili Asisten II Sekdakab Aceh Besar H. M Ali S.Sos MSi, melakukan panen perdana program ketahanan pangan 2024 di Gampong Lamteungoh, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Kamis (05/09/2024).
Turut hadir pada panen perdana masa tanam garapan kedua (Gadu) tahun 2024 itu, antara lain Kepala Dinas Pertanian, Kapala Dinas Pangan, Kepala DPMG Aceh Besar, Anggota DPRK, Tenaga Ahli Pendamping Profesional Provinsi Aceh dan Kabupaten Aceh Besar, Camat Ingin Jaya dan Penyuluh Pertanian.
Dalam sambutannya, M Ali mengapresiasi program ketahanan pangan yang dilakukan di gampong Lamteungoh tersebut, yaitu melalui pembuatan sumur Bor untuk mengairi persawahan warga, sehingga dapat menuai hasil yang memuaskan pada panen gadu tahun 2024. “Panen hari ini telah mendukung program ketahanan pangan yang digalakkan pemerintah dalam rangka menjaga ketersediaan pangan, serta agar terjaga laju inflasi daerah. Untuk itu kita mengapresiasi para petani yang terus mengolah secara maksimal tanahnya, dengan dukungan dari dana desa melalui penyediaan sarana air sumur Bor, sehingga hasil panen juga maksimal,” katanya.
Ia juga mengatakan, tanam padi rendengan di awal tahun telah mencukupi kebutuhan sehari-hari para petani hingga masyarakat Aceh Besar. Sehingga panen garapan kedua ini diharapkan bisa untuk disimpan ataupun dijual. “Saya yakin di gampong ini semua warga sudah tercukupi padi maupun beras untuk kebutuhan harian, dan penting juga kami sampaikan Aceh Besar hingga saat ini berkat dukungan para petani, masih surplus gabah, maka patut kita bersyukur atas nikmat ini,” ujarnya.
Anggota DPRK Aceh Besar Zulfikar SH MKn yang juga hadir pada panen perdana tersebut, mengatakan, program yang diinisiasi masyarakat Lamteungoh ini dapat menjadi contoh bagi gampong lain, terutama dalam hal pemgalokasian dana desa yang tepat, bermanfaat bagi warga khususnya petani, serta telah ikut mendukung program nasional yaitu Ketahanan Pangan. “Sebagai wakil rakyat, kita minta pemerintan Kabupaten dan Provinsi melalui para tenaga ahli dan pendamping untuk memberikan dukungan dan arahan bagi gampong lainnya untuk betul-betul mengalokasikan dana desa yang tepat guna dan tepat sasaran, sehingga dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat,” tutur Zulfikar.
Sementara itu, Keuchik Lamteungoh Zaini Kasim mengatakan, program pembuatan sumur Bor untuk mengairi area Pertanian menggunakan dana desa telah dimulai sejak tahun 2023, sehingga dirasakan manfaatnya pada tahun 2024 ini. “Inilah panen perdana kami seluas 20 Hektar, yang merupakan hasil dari pemanfaatan sumur bor untuk mengairi sawah,” ujarnya.
Ia mengaku daerah Lamteungoh merupakan wilayah persawahan yang tersambung dengan kawasan persawahan blang Raya kecamatan Simpang Tiga. Kawasan tersebut menopang air dari jaringan irigasi, jika di musim kemarau dengn debit air yang sedikit, maka jangkauan air tidak akan sampai ke persawahan Lamteungoh. “Untuk itulah kita memanfaatkan sumur Bor ini sebagai sumber air untuk Pertanian, semoga selalu diberikan kelancaran bagi para petani dalam mengelola sawah, sebagai salah satu sumber pendapatan mereka,” demikian Zaini.(Nd)