KOTA JANTHO – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Aceh Besar Drs. Sulaimi M.Si didampingi sejumlah pimpinan Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) dan Tim Satgas Pasar melakukan inspeksimeninjau Pasar Induk Lambaro untuk menelusuri komoditi yang menyebabkan kenaikan Indek Perkembangan Harga (IPH).
“Peninjaun yang dilakukan hari ini, berkaitan dengan hasil dari rakor inflasi bersama Kemendagri kemarin. Menurut data, yang bahwa Aceh Besar untuk IPHnya terjadi kenaikan minggu per minggu, pada 3 kebutuhan pokok,” hal itu disampaikan Sekda Aceh Besar Sulaimi kepada tim Media Center di sela-sela kegiatan peninjauan di Pasar Induk Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Selasa (10/09/2024).
Setelah dilakukan peninjauan langsung ke Pasar Induk Lambaro, lanjut Sulaimi, pihaknya menemukan tiga kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan yaitu ikan kembung, ayam potong dan telur.
“Jadi, waktu kami cek langsung ke pedagang, akibat kenaikan harga kebutuhan pokok jenis ikan kembung dan ikan lainnya, dikarenakan faktor cuaca, sehingga kebanyakan dari nelayan tidak bisa melakukan aktivitas melaut. Tapi, kenaikannya tidak terlalu besar, hanya Rp 5000 per kilogram ikan,” katanya.
Kemudian, untuk kebutuhan pokok jenis Ayam potong juga terjadi kenaikan di Pasar Induk Lambaro. Akan tetapi, Pemkab belum bisa memastikan penyebab terjadi kenaikan pada harga ayam tersebut, apakah kenaikan ini ada keterkaitan dengan masuknya bulan Maulid.
“Tadi kami sudah tanya ke pedagang, kata pedagang coba tanya langsung sama agen. Setelah, kami tanya sama agen, namun mereka juga tidak bisa menjawab, mereka hanya menyuruh kami mengecek ke penyalur atau ke charoen pokhan (produsen pakan dan ternak unggas terbesar) langsung,” ujarnya.
Ia menjelaskan, kenaikan yang terjadi pada harga ayam potong tidak terlalu signifikan, karena harganya masih di kisaran Rp 3000- Rp 5000 per kilogram.
“Pemkab juga mengimbau kepada pedagang, kalau bisa untuk menghadapi bulan maulid, harga ayam potong bisa diturunkan, minimal tidak terjadi kenaikan yang signifikan, sehingga tidak membebani masyarakat dan nanti kami akan melakukan pertemuan juga dengan pihak prodysen dan Penyalur ayam potong,” jelas Sulaimi.
Sementara itu, mengenai harga telur ayam di pasar Lambaro, pada dua pekan yang lalu memang harganya terjadi kenaikan. Tapi, pada minggu ini harganya sudah kembali turun.
“Biasanya masyarakat beli Rp 47 ribu sampai dengan Rp 50 ribu per papan, kalau sekarang harganya sudah turun Rp 42 ribu per papan. Mudah-mudahan, untuk telur tidak naik lagi, apalagi dua minggu lagi masyarakat akan menyambut bulan maulid,” sebut Sulaimi.
Selain itu, mengenai persediaan stok kebutuhan pokok seperti telur dan ayam potong di Pasar Induk Lambaro sementara masih stabil.
“Hanya stok ikan yang mulai berkurang, itupun dikarenakan cuaca, sehingga para nelayan kita tidak bisa melaut,” tuturnya.
Selanjutnya, di sela-sela melakukan peninjauan harga kebutuhan pokok, Sekda Aceh Besar Sulaimi juga melakukan pertemuan dengan tim satgas pasar. Dalam pertemuan tersebut, Sulaimi membahas tentang tata kelola atau ketertiban didalam komplek pasar induk lambaro.
“Karena, ada beberapa hal yang perlu dilakukan penertiban secara keberlanjutan oleh petugas,” sambungnya.
Ia mengungkapkan, sekarang mengenai peraturan pengelolaan pasar sudah berubah, kalau dulu yang mengelola pasar hanya Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopukmdag).
“Bila sekarang ada beberapa OPD yang terlibat dalam pengelolaan pasar, seperti Satpol PP, Diskopukmdag, Dishub, DLHK. Maka dari iti, OPD yang terlibat ini perlu sinergitas dan komunikasi, sehingga penertiban didalam pasar semakin baik, terutama berkenaan dengan parkiran,” pungkas Sulaimi.
Turut dihadiri, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Kadis Diskopukmdag, Kadis Pangan, Kadis Perikanan dan Kelautan, Kepala BPS, Perwakilan Dishub dan Kabag Perekonomian Sekdakab Aceh Besar.(Nd)