Ceuraceu Eumbon: Pesona Tersembunyi di Aceh Jaya yang Memukau

Ceuraceu Eumbon: Pesona Tersembunyi di Aceh Jaya yang Memukau
Air Terjun Ceuracue Eumbon. Foto (Analisisnews.com/ist)

PAGI itu, mentari hangat menyinari dedaunan yang masih basah oleh embun. Sembilan pegiat wisata Aceh Jaya berangkat menjelajahi sebuah destinasi tersembunyi di Gampong Alue Jang, Kecamatan Pasie Raya. Meski perjalanan mereka harus melewati jalan yang belum mulus, semangat tak surut. Dengan sepeda motor, mereka menempuh perjalanan sejauh 15 kilometer dari Gampong Padang Kleng, melintasi pemukiman warga selama dua jam.

Suasana perjalanan yang penuh tantangan ini memberikan pengalaman yang berbeda, memacu adrenalin di sepanjang rute menuju lokasi. Setibanya di tempat tujuan, tim disambut hangat oleh Khairul, pemuda setempat yang dikenal dengan nama Khairul Ceuraceu Eumbon.

Ceuraceu Eumbon, yang juga dikenal dengan nama Pucok Krueng Teunom, merupakan destinasi wisata yang menyajikan panorama alam luar biasa. Air terjun setinggi 80 meter ini menjadi daya tarik utama, dikelilingi oleh tebing-tebing tinggi dan pepohonan hijau yang masih alami.

Keasrian lokasi ini semakin lengkap dengan suara gemericik air dan kicauan burung yang beterbangan dari satu dahan ke dahan lainnya. Suasana alami ini memberikan ketenangan dan menyegarkan jiwa, membuat setiap pengunjung terpana oleh keindahannya.

Nama “Ceuraceu Eumbon” memiliki arti yang mendalam dalam bahasa Aceh. Ceuraceu berarti air yang mengalir deras di atas batu, sementara Eumbon berarti embun, merujuk pada percikan air yang membentuk butiran seperti embun di sekitar air terjun. Jika digabungkan, nama ini menggambarkan keindahan air yang mengalir deras dan menciptakan percikan yang berkilauan, menambah daya tarik visual lokasi ini.

Khairul, sang tuan rumah sekaligus pemandu lokal, menjelaskan bahwa nama lain dari Ceuraceu Eumbon adalah Pucok Krueng Teunom, merujuk pada sejarah kawasan Pasie Raya yang dulu merupakan bagian dari Teunom. Kini, meskipun sudah menjadi wilayah terpisah, keindahan alamnya tetap menjadi identitas kebanggaan bagi masyarakat setempat.

“Ceuraceu dalam bahasa Aceh berarti air yang mengalir deras di atas batu, sedangkan Eumbon berarti embun, diambil dari percikan air yang ada di sekitar lokasi,” ungkapnya. Kamis (21/11/2024)

“Jika digabungkan makna di balik nama lokasi ini adalah air yang jatuh dan mengalir deras hingga menghasilkan percikan air yang berterbangan seperti embun,” sambung Khairul.

Begitu tiba di lokasi air terjun, rasa lelah perjalanan seakan sirna. Percikan air dari air terjun yang deras memberikan sensasi menyegarkan. Para pengunjung dapat menikmati kesegaran air yang jernih, bermain di kolam alami, atau sekadar duduk bersantai di tepi sungai sambil menikmati keindahan alam sekitarnya.

Tak hanya keindahan air terjun, perjalanan menuju Ceuraceu Eumbon juga menyajikan pengalaman seru. Jalur yang menantang membuat petualangan semakin menarik, terutama bagi para pecinta wisata alam yang gemar menjelajah tempat-tempat baru.

Ceuraceu Eumbon adalah surga tersembunyi yang masih sangat alami dan belum banyak terjamah wisatawan. Keasriannya menjadi daya tarik utama, namun juga tantangan bagi pengelolaan pariwisata di kawasan ini.

Dengan potensi besar yang dimiliki, Ceuraceu Eumbon layak untuk diperkenalkan lebih luas. Pengembangan infrastruktur dan promosi wisata yang terarah dapat menjadikan lokasi ini sebagai salah satu destinasi unggulan di Aceh Jaya.

Ceuraceu Eumbon bukan sekadar air terjun biasa. Ia adalah representasi keindahan alam Aceh yang murni, tempat di mana setiap perjalanan terasa sepadan dengan apa yang ditemukan di ujungnya. Jika Anda adalah pencinta alam sejati, Ceuraceu Eumbon adalah destinasi yang wajib dikunjungi.

Dengan percikan air yang menyegarkan, suasana hijau yang menenangkan, serta keramahan masyarakat lokal, Ceuraceu Eumbon menghadirkan pengalaman yang sulit dilupakan. Jadi, jika sedang berada di Aceh Jaya, jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi keindahan tersembunyi ini. (adv)