Tahun 2025 Abdya Berangkatkan 53 JCH

Kasubag TU Kankemenag Abdya, H Agus Suryadi SAg MPd didampingi Plt Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh, Muhammad Yatim MA

BLANGPIDIE-Musim haji tahun 2025 ini, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) akan memberangkatkan 53  jemaah calon haji (JCH). 53 JCH itu terdiri dari 18 JCH laki-laki dan 35 JCH perempuan. Hal tersebut disampaikan Kasubag TU Kankemenag Abdya, H Agus Suryadi SAg MPd didampingi Plt Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh, Muhammad Yatim MA kepada wartawan Rabu (22/1/2025).

 

Dikatakan, selain 53 JCH reguler juga ada 20 JCH cadangan yang terdiri dari 5 JCH cadangan laki-laki dan 15 JCH cadangan perempuan. Untuk 53 JCH dimaksud telah mengikuti serangkaian tes kesehatan yang berlangsung di aula Dinas Kesehatan Abdya. Pemeriksaan kesehatan JCH penting dilakukan untuk memastikan kesehatan JCH selama menunaikan ibadah haji. Pemeriksaan kesehatan ini juga berfungsi untuk mengidentifikasi dan mengendalikan risiko kesehatan yang mungkin terjadi.

 

Pemeriksaan kesehatan JCH meliputi pemeriksaan medis, seperti tensi darah, berat badan, tinggi badan, lingkar perut, dan gula darah. Pemeriksaan kejiwaan, pemeriksaan kognitif, pemeriksaan kesehatan mental, pemeriksaan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari, pemeriksaan organ seperti jantung, pemeriksaan laboratorium seperti cek darah, urine dan dahak. Pemeriksaan radiologi, pemeriksaan EKG.

 

“Pemeriksaan kesehatan JCH dilakukan sebelum pelunasan biaya haji. Jadi pemeriksaan kesehatan ini sangat menentukan, seorang JCH bisa berangkat atau tidak,” ujarnya.

 

Pemeriksaan kesehatan ini memiliki peran penting dalam menentukan istithaah kesehatan JCH apakah memenuhi syarat untuk melakukan pelunasaan ibadah haji. Proses pemeriksaan JCH yang pertama yaitu pendaftaran dan wawancara selanjutnya pemeriksaan vital. Ditambahkan, melihat perbedaan kondisi geografis dan kultur di Arab Saudi yang sangat jauh berbeda dengan kondisi di tanah air, sehingga dapat mempengaruhi kondisi kesehatan JCH nantinya. Dengan mempertimbangkan hal tersebut maka perlu diadakan persiapan guna mengatasi masalah perbedaan kondisi geografis dan kultur saat di tanah suci nantinya.

 

“Untuk kelengkapan dokumen lainnya terus diselesaikan secara bertahap. Nantinya keberangkatan untuk gelombang pertama 1 Mei dan keberangkatan gelombang kedua pada 17 Mei mendatang,” pungkasnya.(ag)