Taman Krueng Langsa Tidak Ramah Anak Dan Bahayakan Pengunjung

LANGSA – Saat ini banyak bangunan dan fasilitas di kota Langsa yang terbengkalai bahkan rusak, salah satunya objek Ruang Terbuka Taman Krueng Langsa yang terletak di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Kota Langsa juga kian memprihatinkan, Senin (28/4/25).

Berdasarkan amatan media ini, dilokasi tersebut rata-rata banyak dikunjungi masyarakat dari kalangan orang tua dan anak-anak justru beberapa fasilitas wahana permainan seperti perosotan, ayunan dan bangku taman banyak yang rusak dan tak layak lagi digunakan oleh para pengunjung sehingga beresiko dapat membahayakan keselamatan.

‎Disamping itu, beberapa tiang bangunan di Taman Krueng Langsa juga telah banyak yang berlubang dan memperlihatkan bagian dalam dari tiang-tiang tersebut didalamnya terdapat tumpukan sampah.

Tak hanya itu, tumpukan sampah yang mulai menggunung juga terlihat disalah satu sudut area, tepatnya di belakang tulisan branding “Taman Krueng Langsa” yang dibangun oleh pemerintah. Kemudian beberapa tiang besi dari pagar pembatas antara area taman dengan DAS di juga telah banyak yang hilang.

Tentunya kondisi Ruang Terbuka Taman Krueng Langsa tersebut mencerminkan wahana bermain atau rekreasi publik yang sangat tidak ramah anak dan lingkungan.

Salah seorang pengunjung, Intan Mutia (34), saat berkunjung ke taman tersebut bersama anaknya mengungkapkan kekecewaan terhadap pengelolaan pemerintahan setempat terhadap Taman Krueng Langsa.

‎“Fasilitas yang dibangun untuk umum seperti ini seharusnya dijaga dan dikelola dengan baik, karena lokasinya indah dan dingin tapi apa yang ada didalam semuanya rusak. Belum lagi seperti perosotan, banyak baut yang telah hilang copot, saat anak-anak naik untuk bermain kita jadi was-was, karena takut roboh,” keluh Intan.

‎Hal serupa juga disampaikan oleh, Fitri (28) bahwa dirinya berharap pemerintah setempat dapat memperhatikan apa yang telah dibangun untuk masyarakat dalam jangka panjang dengan mengutamakan kenyamanan dan keselamatan pengunjung.

‎“Kita berharap pemerintah memperhatikan apa yang mereka bangun, jangan setelah dibangun ditinggal begitu saja. Ini konsepnya taman, tapi ada tumpukan sampah didalamnya. Belum lagi tempat ini baru dibangun beberapa tahun lalu, tapi kondisinya sudah seperti ini,” ujar Fitri.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Langsa, Ade Putra Wijaya Siregar, ST, MM, mengatakan, bahwa pengelolaan aset Ruang Terbuka Taman Krueng Langsa masih berada di bawah Dinas PUPR Kota Langsa, dan belum dialihkan kepada pihaknya.

‎“Latar belakang dari Taman Krueng Langsa, pembangunannya bersumber dari dana APBN program Kotaku, yang mana pengerjaan itu dilaksanakan oleh PUPR. Jadi sampai sekarang, sampai saat ini penyerahan/pelimpahan dari pada aset Kotaku itu belum dilimpahkan ke Kota Langsa,” kata Ade kepada Analisisnews.com, Senin (28/4/25).

Ade melanjutkan, bahwa hal tersebut yang saat ini menjadi permasalahan pihaknya dimana Ruang Taman Krueng Langsa dan beberapa permasalahan lainnya terkait KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh yang belum diserahkan kepada DLH Kota Langsa hingga saat ini.

‎“Jadi ini yang jadi permasalahan kami, bahwa itu RTH tapi belum diserahkan sama kami, dan Kotaku juga ada beberapa permasalahan, yang lebih lengkapnya tanyakan kepada PUPR (Kota Langsa),” ungkapnya.

‎Dirinya turut membenarkan, bahwa kondisi RTH Taman Krueng Langsa cukup memprihatinkan, bahkan beberapa bangunan di fasilitasnya telah banyak yang hilang, lantaran dicuri.

‎“Pertama kemarin ada pencurian besi-besi yang ada disitu dan sudah kita tangkap proses sampai ke pengadilan, dan akhirnya banyak lagi juga yang hilang (besi/fasilitas). Akibat apa, karena kami belum bisa ngapa-ngapain, kami cuma bisa bersihkan saja, tapi asetnya itu belum sama kami,” jelas Ade Putra.

Lebih lanjut, Ade berharap agar aset Taman Krueng Langsa segera dilimpahkan kepada pihaknya, supaya pengelolaannya dapat dilakukan dengan sempurna, dikarenakan aset tersebut juga merupakan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota setempat.

“Kami harap segera dilimpahkan, supaya kami bisa merehab, memelihara secara dengan sempurna. Itu merupakan sumber PAD, dengan adanya orang berjualan, anak- bermain. Jadi perputaran ekonomi akan berjalan dengan baik jika taman itu dikelola dengan baik,” pungkasnya.(NJ)