ABDYA-Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Aceh Barat Daya (SMKN 1 Abdya), berhasil menempatkan siswa-siswinya mengikuti praktek kerja lapangan (PKL) di sejumlah perusahaan besar di Jakarta. Kepala SMKN 1 Abdya, Irma Suryani Kamis (21/8/2025) mengatakan, SMKN 1 Abdya setiap tahun terus menorehkan prestasi termasuk dalam mengirim peserta didik PKL di sejumlah perusahaan besar di Jakarta. Bahkan, SMKN 1 Abdya selama kepemimpinannya pernah mengirim peserta didik untuk mengikuti PKL ke Jepang. Di tahun 2025 ini, SMKN 1 Abdya berhasil menjalin kerjasama dengan perusahaan ternama di Jakarta, Medan dan sejumlah perusahaan yang ada di Provinsi Aceh. Ada sebanyak 277 siswa-siswi mengikuti PKL tahun 2025 ini, 23 diantaranya mengikuti PKL di luar Aceh, yakni 9 orang dari jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) di perusahaan PT Inti Prima di Jakarta. Selanjutnya 6 siswa dari jurusan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TSM) kini sedang melaksanakan PKL di PT Yamaha Motor Indonesia (YMI) di Jakarta dan di YMI Yamaha Alfa Scoopy Medan Sumatera Utara sebanyak 4 siswa.
Tidak sampai disitu, Irma Suryani juga mengirimkan siswa-siswi PKL ke perusahaan Panasonic Jakarta sebanyak 4 orang dari jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL). Sedangkan sisanya mengikuti PKL di Banda Aceh, Lhokseumawe, Abdya, Aceh Barat, Aceh Selatan dan Nagan Raya.
“Upaya memberangkatkan peserta didik untuk mengikuti PKL, baik dalam Provinsi Aceh maupun luar Aceh bahkan luar negeri, tentunya dilakukan melalui musyawarah dan keputusan bersama, mulai dari wali murid, dewan guru hingga komite sekolah. Semuanya dilalui dengan koordinasi yang panjang,” ujarnya.
Sejak diamanahkan dan dipercaya memimpin SMKN 1 Abdya, berbagai inovasi telah dilakukan agar sekolah tersebut memiliki daya saing dan memiliki kualitas. Upaya melobi dan membuat pendekatan dengan pihak-pihak swasta dan pemerintah terus dilakukan, sehingga beberapa waktu yang lalu seorang pengusaha di Abdya memberikan beasiswa penuh kepada 11 alumni siswa-siswi berprestasi dari SMK N 1 Abdya, untuk melanjutkan pendidikan kuliah hingga selesai.
“Berkat dukungan semua pihak, 11 alumni kita mendapatkan beasiswa penuh dari salah satu perusahaan di Abdya, tentu ini atas pendekatan yang kita bangun selama ini bersama komite sekolah,” tambahnya.
Meski dalam memajukan sekolah dia kerap mendapatkan berbagai tudingan miring, namun hal itu tidak menjadi halangan dan rintangan baginya dalam memajukan SMKN 1 Abdya serta mencetak lulusan yang berdaya saing dan lebih penting bisa diserap oleh lapangan pekerjaan. Sejauh ini dia tidak menghiraukan ragam tudingan terhadap dirinya, malah dia semakin bersemangat dan termotivasi untuk meraih beragam capaian prestasi. Tentunya dukungan dari semua pihak, tak terkecuali orang tua siswa dan komite sekolah, serta pemerintah daerah setempat sangat dibutuhkan.
“Selama ini saya memang kerap mendapatkan tudingan miring, namun hal itu bukanlah sebuah masalah dan saya tidak ingin menanggapinya. Biarlah masyarakat yang menilai. Saya tetap fokus dengan cita-cita untuk terus memajukan SMKN 1 Abdya,” pungkasnya.(ag)