Dukung Ketahanan Pangan, Padi Gogo Dikembangkan di Abdya

Kadistanpan Abdya, Hedri Yadi

ABDYA-Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) setempat, fokus mengembangkan padi gogo pada Musim Tanam (MT) Rendengan tahun 2025 di lahan dengan luas  mencapai 59 hektare (ha). Upaya itu dilakukan untuk mendukung program ketahanan pangan nasional.

 

Kadistanpan Abdya, Hendri Yadi Sabtu (13/9/2025) mengatakan, padi gogo ini jenis padi yang ditanam di lahan kering atau tegalan, bukan di sawah yang memerlukan genangan air. Padi ini tahan terhadap kekeringan, sehingga sangat cocok untuk daerah tadah hujan dan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan produksi nasional di lahan kering. Padi Gogo juga memiliki beberapa keunggulan seperti adaptif terhadap masalah di lahan kering, tahan penyakit blas, dan memiliki siklus tanam yang relatif singkat.

 

“Padi varietas gogo ini merupakan solusi untuk memanfaatkan lahan kering dan dataran tinggi, serta menjadi tumpuan untuk meningkatkan produksi padi nasional, terutama di daerah yang tidak memiliki sumber air,” terangnya.

 

Direncanakan, padi gogo ini dikembangkan di lahan kering kawasan Kecamatan Setia, Tangan-Tangan, Manggeng, Susoh, Jeumpa dan Kuala Batee dengan luas lahan 59 ha. Untuk tahun ini, pihaknya tidak hanya fokus mengembangkan padi di lahan sawah, tapi juga memanfaatkan lahan kering guna ditanami padi.

 

Padi gogo yang dikembangkan ini berupa varietas unggul Sigupai, yaitu padi lokal ikonik dari Kabupaten Abdya yang memiliki ciri khas nasi pulen, aroma wangi pandan, dan bulir besar panjang, serta daya adaptasi tinggi terhadap hama dan penyakit seperti hawar daun juga blas. Khusus varietas Sigupai akan dikembangkan di lahan kering seluas 10 ha. Kemudian padi gogo varietas Situ Bagendit, yaitu padi unggul yang dapat ditanam di lahan kering maupun sawah. Varietas ini memiliki tekstur nasi pulen, warna gabah kuning bersih, biji ramping, dan tahan terhadap penyakit blas serta agak tahan hawar daun juga tungro. Pemerintah Abdya sudah menerima dan membagikan benih padi bantuan tersebut kepada para petani. Benih padi varietas Situ Bagendit ini merupakan bantuan dari sumber APBN tahun 2025 sebanyak 1.176 kg yang ditanam di lahan kering seluas 49 ha.

 

“Pengembangan padi gogo varietas Situ Bagendit ini sebagai upaya untuk memperkenalkan kepada masyarakat Abdya untuk terus berinovasi dalam pengembangan padi ladang selain dari varietas lokal Sigupai. Masa panen Situ Bagendit hanya membutuhkan waktu selama 105 hari atau kurang lebih tiga bulan,” paparnya.

 

Selain benih varietas Situ Bagendit, Pemerintah Pusat juga memberikan bantuan herbisida untuk pembersihan lahan padi gogo. Bantuan herbisida ini juga sudah dibagikan kepada petani. Dia berharap, padi gogo ini menghasilkan panen yang maksimal, sesuai dengan keinginan Bupati Abdya yang ingin meningkatkan kesejahteraan petani Abdya. Akan hal itu pihaknya akan terus program ini agar mampu menghasilkan gabah berkualitas.(ag)