PUNCAK Geurutee, sebuah destinasi yang terkenal di jalur barat selatan Aceh, menawarkan panorama yang tak tertandingi. Terletak di Lamno, Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya, puncak ini menyajikan hamparan biru Samudera Hindia yang begitu memukau, membuat siapa pun yang melintas di jalur ini enggan melewatkan kesempatan untuk singgah. Puncak Geurutee tidak hanya memikat dengan pemandangan indahnya, tetapi juga dengan atmosfer yang syahdu, terutama saat senja tiba.
Perjalanan menuju Puncak Geurutee dari Banda Aceh memakan waktu sekitar dua jam. Jalanan menuju lokasi ini mulus dan lebar, hasil proyek rekonstruksi pasca-tsunami yang dibangun oleh Pemerintah Amerika Serikat melalui USAID. Sepanjang perjalanan, mata pelintas dimanjakan oleh berbagai pemandangan, mulai dari pantai yang eksotis, persawahan yang hijau, hingga pegunungan yang megah. Sebelum mencapai Puncak Geurutee, para pelintas terlebih dahulu akan melewati Gunung Paro dan Gunung Kulu, yang masing-masing memiliki daya tarik alam tersendiri.
Jalur ini sering menjadi pilihan bagi komunitas touring yang ingin menikmati pengalaman berkendara dengan pemandangan alam yang indah di sekelilingnya. Perjalanan menuju Puncak Geurutee tak hanya tentang destinasi akhirnya, melainkan juga tentang kenikmatan yang didapat sepanjang rute.
Setibanya di Puncak Geurutee, wisatawan akan disambut oleh deretan kafe-kafe sederhana yang berdiri di tepi tebing curam. Kafe-kafe ini dibangun dengan konstruksi papan, bertiang kokoh, dan tampak menjulang ke arah lautan. Setiap tempat duduk di kafe ini menghadap langsung ke Samudera Hindia, memberikan pemandangan yang luar biasa. Dari ketinggian, pengunjung bisa menikmati hamparan laut biru yang seolah tak berujung, berpadu dengan Pulau Klah yang tak berpenghuni.
Pulau Klah, sebuah pulau kecil dengan pasir putih dan pohon kelapa yang menjulang, sering kali menarik perhatian pengunjung dari kejauhan. Pulau ini menjadi tempat favorit untuk camping dan memancing bagi para petualang yang ingin mengeksplorasi lebih jauh. Saat senja tiba, pemandangan di Puncak Geurutee semakin memukau. Langit yang berubah warna menjadi merah keemasan, dipantulkan oleh birunya laut di bawah, menciptakan suasana epik yang romantis dan menenangkan.
Tak hanya memanjakan mata, Puncak Geurutee juga menawarkan sensasi kuliner yang khas. Setiap kafe di sini memiliki sajian utama berupa mi goreng dengan bumbu khas Geurutee yang gurih, ditambah dengan kesegaran air kelapa muda atau racikan kopi khop yang autentik. Kopi khop, sebuah minuman kopi khas Aceh yang disajikan dengan gelas terbalik, menawarkan rasa yang unik dan menjadi pengalaman tersendiri bagi wisatawan yang ingin merasakan keunikan kuliner Aceh.
Banyak pengunjung yang menyempatkan diri untuk berhenti sejenak, menikmati secangkir kopi sambil mengabadikan momen dengan latar belakang pemandangan alam yang memukau. Seperti Silvi Anggraini, seorang wisatawan asal Banda Aceh yang rutin singgah di Geurutee setiap kali melakukan perjalanan ke Meulaboh. Menurutnya, pemandangan di Geurutee seperti “lukisan hidup” yang tiada duanya, sebuah kombinasi menakjubkan antara samudera, pulau, dan hamparan pantai di kejauhan.
“Setiap melintas ke arah Meulaboh, pantai barat selatan saya selalu menyempat diri singgah di Geurutee, sekedar makan mie atau foto-foto, karena pemandangannya itu tiada dua, cakep,” ujar Silvi Anggraini, warga Banda Aceh, Minggu (15/9/2024)
Puncak Geurutee tidak hanya populer di kalangan wisatawan lokal. Banyak pengunjung dari luar provinsi Aceh yang menjadikan Geurutee sebagai salah satu tujuan wisata utama mereka di Aceh. Menurut Jihan, salah satu pemilik kafe di Puncak Geurutee, tempat ini ramai dikunjungi setiap akhir pekan dan saat hari-hari besar. Pada hari-hari biasa, pengunjungnya lebih banyak berasal dari para pelintas yang sedang melakukan perjalanan di jalur barat selatan Aceh.
“Mereka sering datang khusus hanya untuk menikmati pemandangan Geurutee, bukan cuma dari Aceh, tapi kadang ada juga yang datang dari luar Aceh,” ujar Jihan. Para wisatawan luar ini tertarik dengan pesona alam Geurutee yang menawarkan suasana berbeda, jauh dari keramaian kota, dan menghadirkan ketenangan yang hakiki.
Sebagai tambahan, Puncak Geurutee juga memiliki daya tarik unik lain berupa populasi orangutan liar yang hidup di sekitar pegunungan ini. Orangutan-orangutan tersebut terkadang muncul di kafe-kafe sekitar Puncak Geurutee untuk mencari makanan. Bagi pengunjung yang beruntung, pertemuan dengan satwa asli Aceh ini bisa menjadi pengalaman yang sangat berkesan.
Pengunjung sering kali berebut untuk memberikan makanan kepada orangutan yang mendekat. Keberadaan orangutan ini menambah keunikan wisata di Puncak Geurutee, memberikan pengalaman berbeda yang jarang ditemukan di tempat lain. Namun, pengunjung juga diingatkan untuk selalu menjaga jarak dan menghormati habitat asli mereka demi menjaga keberlanjutan alam yang ada.
Puncak Geurutee benar-benar menawarkan pengalaman wisata yang lengkap, mulai dari pemandangan alam yang memukau, kuliner khas yang lezat, hingga interaksi dengan satwa liar. Selain itu, harga makanan dan minuman di kawasan ini masih sangat terjangkau, menjadikan Geurutee sebagai destinasi yang ramah di kantong bagi semua kalangan. Berada di ketinggian dan memandangi Samudera Hindia yang luas dari Puncak Geurutee memberikan perasaan tenang yang begitu mendalam, seolah semua hiruk-pikuk kehidupan kota terhempas jauh ke belakang.
Bagi Anda yang merencanakan perjalanan di jalur barat selatan Aceh, Puncak Geurutee adalah persinggahan yang wajib untuk didatangi. Sensasi menikmati kopi sambil diselimuti semilir angin pegunungan, ditambah pemandangan laut yang indah, akan menjadi kenangan manis yang sulit dilupakan. Menjelajahi Geurutee seolah menjelajahi lukisan alam Aceh yang hidup, dengan setiap sudut menawarkan keindahan yang berbeda. (adv)