Pengaman Tebing Sungai Senilai Rp. 15,8 miliar Mulai Dikerjakan

Warga Abdya Dihimbau Jangan Bakar Hutan dan Lahan
Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBK) Abdya, Amiruddin

Foto: analisisnews.com
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Abdya, Amiruddin

BLANGPIDIE-Pembangunan pengaman tebing dari batu gajah senilai Rp.15,8 miliar di tiga lokasi sungai dalam Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mulai dikerjakan. Tiga lokasi pembangunan pengaman tebing itu yakni di Krueng Ie Mirah, Krueng Pantee Rakyat  Kecamatan Babahrot dan Krueng Susoh.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Abdya, Amiruddin Senin (24/8/2020) membenarkan jika proses pembangunan pengaman tebing sungai dari batu gajah itu sedang berjalan. Untuk saat ini proses pengerjaan masih di kawasan Babahrot dan setelah itu akan berlanjut di kawasan Krueng Susoh. Anggaran yang disiapkan untuk pembangunan itu sebesar Rp.15,8 miliar itu bersumber dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dengan rincian Krueng Susoh Rp. 8 miliar, Krueng Ie Mirah Babahrot sebesar Rp. 3 miliar dan Krueng Pantee Rakyat Rp.4,8 miliar.

Pembangunan pengaman tebing itu, akibat erosi yang semakin parah atas dasar usulan BPBK Abdya untuk meminimalisir dampak erosi di kawasan tersebut. Terlebih tidak sedikit pula masyarakat yang merasa khawatir dengan dampak erosi yang semakin para itu.

“Tim dari BNPB pusat juga telah datang langsung ke lokasi pasca pembangunan tanggul ini diusulkan guna melihat secara langsung kondisi terkini di tiga lokasi itu,” katanya.

Dengan dibangunnya tanggul pengaman tebing itu, paling tidak dapat mengurasi resiko erosi serta banjir luapan yang kerap dilanda masyarakat sekitar sungai. Sebab selama ini, disaat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Abdya, pemukiman warga yang dekat dengan daerah aliran sungai (DAS) dimaksud, selalu menjadi korban, bahkan tidak sedikit pula, rumah hingga perkebunan warga yang rusak.

Seperti halnya di Krueng Susoh, air luapan sungai dimaksud bisa merendam rumah warga di sejumlah desa, bahkan sungai yang berhilir ke muara Pulau Kayu Kecamatan Susoh itu juga mengakibatkan erosi di kawasan pangkal jembatan (abutment) Pulau Kayu serta merusak perkebunan warga setempat. Karenanya, BPBK Abdya akan terus memantau setiap perkembangan di lokasi, sehingga ancaman erosi dapat terawasi. Upaya tersebut dilakukan mengingat dampak erosi yang kian parah dan kalau dibiarkan tentu akan semakin parah serta mengancam pemukiman warga.

“Semoga saja pembangunan pengaman tebing itu tuntas sesuai dengan apa yang diharapkan serta dapat mengamankan pemukiman warga dari banjir luapan. Kami juga mengharapkan dukungan dari masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan, sehingga bahaya banjir luapan bisa terhindari,” harapnya. (ag)